Minggu, 10 Agustus 2008

True Friendship


       Apakah sahabat sejati itu ada?

       Atau hanya sebuah kata kiasan belaka?

     Pernah aku miliki seorang sahabat. Mungkin sahabat pertama bagiku. Yang sangat dekat denganku. Semula aku berpikir dia adalah sahabat sejati yang diciptakan untukku dan yang akan menemaniku seumur hidupku hingga aku mati. Tapi ternyata aku salah. Persahabatan yang aku anggap sakral itu hanya berlangsung beberapa saat saja. Dia pun pergi meninggalkanku tanpa alasan yang bisa aku mengerti. Bahkan tanpa menjelaskan apapun. Hanya meninggalkan kesedihan yang sangat dalam untukku, dan juga kebingungan untukku. Kebingungan atas sikapnya yang tiba-tiba ingin menghindariku. Aku pun tak tau apa yang sebenarnya terjadi.

     Waktu pun terus berlalu. Tertatih-tatih aku bangkit dari kesedihanku dan melanjutkan hidupku. Ternyata sangatlah sulit untuk mengembalikan keceriaan diri setelah kesedihan yang dialami. Sangatlah sulit untuk mengembalikan senyum di wajah setelah lama dipenuhi dengan tetesan air mata. Dan aku pun tak menyangka kalau aku masih sanggup untuk bangkit dan tersenyum lagi. Setelah diam panjang yang harus kulalui. Harihariku kini kulalui dengan sangat biasa. Mungkin benar kata pepatah, "cobaan itu membuat orang menjadi bisa lebih kuat". Terimakasih ya Allah atas kekuatan yang Engkau berikan kepadaku.

     Hari-hariku pun berjalan dengan cepat. Hingga suatu hari aku menemukan lagi seorang yang ingin menjadi sahabatku. Semula ada keraguan dihatiku, namun segera aku berpikir bahwa aku harus bisa bersikap sebiasa mungkin. Aku tidak boleh terluka lagi. Maka akupun berpikir, menjalani persahabatan kedepannya dengan lebih ikhlas. Lebih ikhlas jika suatu saat Allah kembali memisahkan aku dengan sahabat baruku itu.

     Dan ternyata dugaanku pun benar. Akhirnya kisah persahabatanku juga harus berakhir. Namun kali ini tampaknya aku yang harus pergi. Karena posisiku mungkin sudah tidak dibutuhkan lagi. Atau mungkin juga sudah tergantikan. Tapi kali ini aku bisa lebih ikhlas menerimanya. Dan aku pun semakin yakin bahwa tidak ada sesuatu apapun yang abadi di dunia ini. Semuanya hanya bersifat sementara. Bahkan terkadang hanya tipuan dunia belaka. Namun walaupun kita tau itu semua tipuan, tapi tidak jarang kita pun tetap terjebak pada tipuan itu. Akupun tak mengerti kenapa bisa begini? Mungkin juga ini semua adalah permainan dunia yang tiada habisnya.

     Sekarang yang tersisa dibenakku hanya pertanyaan tanpa jawaban

     Apakah sahabat sejati itu ada?

     Atau hanya sebuah kata kiasan belaka?

                            * * * * *

Datanglah wahai sahabat
Aku akan menanti kehadiranmu
Tak akan pernah lelah aku menanti
Hingga suatu saat kutemukan sahabat sejati

Walau ku tak tau kapan akan pasti
Tapi ku akan terus menanti
Hingga waktu lelah berlari
Hingga mimpi kian berseri

0 komentar:

Posting Komentar

Sabar dalam bertindak, santun dalam berucap...