Selasa, 23 September 2008

Happy Birthday Papa


     Hari ini bertepatan dengan hari kelahiran ayahku. Seandainya ayahku masih ada, hari ini beliau tepat berusia setengah abad. Sayangnya beliau sudah pergi jauh menuju alam yang kekal. Tapi walau begitu, aku tetap ingin mengucapkan "Happy Birthday Papa". Dimanapun beliau berada, semoga beliau mendengarkan ucapanku dan do'aku. Amiiinnn...

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Jumat, 19 September 2008

Memories


     Tadi malam ga sengaja aku melihat tape recorder milik ayahku dulu. Aku bersihkan, kemudian aku masukkan sebuah cassete tape yang dulu sering aku dengarkan bersama ayahku. Ternyata suara tape recorder itu masih sangat bagus. Aku berbaring sambil meresapi untaian-untaian lagu dari tape recorder itu. Tanpa aku sadari air mataku mengalir dari kedua sudut mataku. Aku rasakan kesepian yang begitu dalam menyayat hatiku. Aku sangat merindukan ayahku. Aku sangat merindukannya.
     Setelah kepergiannya, hari-hariku terasa sangat sepi. Dulu, setiap aku pulang kerja sore, tak sedetik pun aku lewatkan tanpanya. Aku selalu bercengkerama dan bercanda dengannya. Dia sangat menyukai humor. Atau bahkan kami mengisi TTS bersama. Atau bernyanyi bersama. Atau bermain ular tangga bersama. Atau bermain kartu bersama. Pokoknya selalu ada saja kegiatan yang kami lakukan bersama. Seumur hidupku, dialah orang yang paling dekat denganku. Semakin aku dewasa, maka aku semakin dekat dengannya. Hingga akhir hayatnya pun, aku sangat dekat dengannya.
     Malam itu aku benar-benar mengharapkan kejadian-kejadian itu terulang lagi. Walau aku tau itu semua ga mungkin, tapi aku masih saja mengharapkannya. Mungkin ga akan ada orang yang mengerti perasaanku saat itu. Perasaan rindu yang sangat menyelimuti hati. Kerinduan yang ga bisa terobati karena memang udah ga mungkin. Kerinduan akan sosok seseorang yang telah mengayomiku selama ini. Sosok yang sangat amat aku rindukan.
     Aku kembali menangis. Aku tak bisa menghentikan air mataku. Sembari aku berdoa, aku memohon kepada Allah agar mempertemukanku dengan ayahku walau hanya di dalam mimpi. Alunan lagu-lagu slow itu sangat membawa jiwa dan pikiranku ke masa-masa dimana aku selalu tertawa bersama dengan ayahku. Dari masa kecilku, sampai aku sekolah, dan hingga aku bekerja. Setiap hari, tak ada satupun kejadian yang tidak aku ceritakan padanya. Aku selalu menceritakan kejadian di sekolah. Dan aku juga menceritakan semua kejadian di kantor. Tak ada yang terlewatkan. Dia selalu mendengarkan dengan seksama ceritaku. Apabila ceritaku lucu, maka dia langsung tertawa. Aku suka tertawanya. Setelah aku selesai bercerita, maka giliran dia yang bercerita. Kadang ceritanya juga sangat lucu. Membuat aku tertawa terpingkal-pingkal.
     Itulah moment paling berharga yang ga mungkin terulang lagi dalam hidupku. Saat-saat indah penuh canda tawa dan kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Bill Gates orang terkaya di dunia? Wow...


Pendiri Microsoft Corp, Bill Gates kembali dinobatkan sebagai orang terkaya, setelah sempat digeser Berkshire Hathaway Inc. pemilik Berkshire Hathaway Inc, beberapa bulan lalu. Majalah Forbes yang merilis 400 orang terkaya di Amerika Serikat, pertengahan pekan ini, menyebutkan Gates mempunyai kekayaan mencapai 57 miliar dollar AS, sedangkan Buffet "hanya" 50 miliar dollar AS. Direbutnya kembali gelar terkaya oleh Gates ini, akibat saham Berkshire Hathaway terpangkas sebanyak 15 persen dari Februari. 

Sementara Larry Ellison, CEO Oracle Corp, menduduki peringkat ketiga dengan kekayaan 27 miliar dollar AS. Kemudian berturut-turut peringkat empat sampai enam dikuasai oleh keluarga Wal Mart, yakni Jim Walton dengan 23,4 miliar dollar AS dan S. Robson Walton 23,3 miliar dollar AS. Keduanya putera dari perintis Wal Mart Stores, Sam Walton. Pada peringkat keenam adalah puteri Sam Walton, Alice Walton dan menantunya, Christy Walton, yang memiliki harta kekayaan dari 23,2 miliar dollar AS. 

Sedangkan Walikota New York Michael Bloomberg berada di posisi delapan dengan total kekayaan mencapai 20 miliar dollar AS. Sedangkan posisi sembilan dan sepuluh dipegang oleh Charles Koch dan David Koch dari Koch Industries Inc, dengan kekayaan masing-masing mencapai 19 miliar dollar AS. 

Bloomberg menjadi salah seorang yang berhasil meningkatkan harta kekayaan yang terbesar pada tahun ini, setelah ia membeli kembali 20 persen saham perusahaannya, induk dari Bloomberg News, dari Merrill Lynch & Co senilai 4,5 miliar dollar AS. Tahun lalu ia hanya berada di urutan 25. 

Yang mengalami penurunan terbesar adalah Sheldon Adelson, CEO Las Vegas Sands Corp. Posisi Sheldon jatuh dari urutan 3 menjadi peringkat 15, setelah saham kasino miliknya anjlok tajam. 

Forbes yang menghitung sampai 29 Agustus 2008, menyebutkan kekayaan bersih yang dimiliki oleh 400 orang itu, ternyata hanya naik 2 persen dari 1,3 triliun menjadi 1,57 triliun dollar AS. Rendahnya kenaikan ini mencerminkan tingkat volatilitas yang tinggi dalam perekonomian. 

"Naiknya harga minyak dan karya seni, menjadi jalan bagi 31 orang muka baru dan 8 orang yang come back ke dalam daftar. Sementara tingkat volatilitas yang tinggi di pasar saham dan krisis perumahan membuat 33 orang terpental dari daftar," sebut Forbes. 

Pendatang baru yang masuk ke daftar antara lain, tycoon pupuk Alexander Rovt, Dealer mobil yang juga koletor seni Norman Braman dan pendiri Patron tequila, John Paul DeJoria. Selain itu masuk juga Mark Zuckerberg, pemuda berusia 24 tahun yang merupakan pendiri situs Facebook, dengan kekayaan 1,5 miliar dollar AS. 

Sedang yang terpental dalam daftar antara lain pemegang saham AIG, Eli Broad dan Steven Udvar-Hazy, yang telah kehilangan ratusan juta dollar AS. Untuk masuk ke dalam daftar tersebut, seseorang harus memiliki kekayaan bersih minimal 1,3 miliar dollar AS.

Tapi, rekor yang diraih Bill Gates saat ini memang sesuai dengan kerja keras yang dilakukannya selama ini. Terbukti sekali, dengan kerja keras maka kesuksesan tidak mustahil untuk diraih. Seperti orang bijak berkata, "Kesusksesan tidak diperoleh karena nasib baik. Dibutuhkan 99% kerja keras dan hanya 1% nasib baik".


Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Senin, 15 September 2008

Rossi Is Back


     Rider Fiat Yamaha Valentino Rossi, menjadi raja di GP Indianapolis. Rossi memegang kendali balapan hingga lap ke-20. Tapi, dengan alasan cuaca hujan deras, balapan pun dihentikan. Rossi dinobatkan menjadi juara di seri ke-15.

     Di awal balapan, seperti biasa Rossi masih bermasalah dengan start lambat. Stoner yang ada di grip kedua langsung melesat memimpin lomba. Di belakang Stoner menyusul wakil Repsol Honda Nickey Hayden dan Andrea Dovizioso. Rossi sendiri tercecer di posisi lima setelah disalip rekan setimya Jorge Lorenzo.

     Perlahan tapi pasti The Doctor yang mulai padu dengan trek dan motor mengambil alih jalannya balapan. Rossi melesat ke posisi tiga dan bertarung frontal dengan Dovizioso. Tak perlu waktu lama, Rossi pun melewati juniornya tersebut dan mencoba mengejar The Kentucky Boy, Hayden.

     Baru di lap 14 juara dunia MotoGP lima kali ini bisa melewati Hayden, sebuah overtaking sempurna dilakukannya. Mengandalkan jurus pamungkas, titik pengereman terdekat usai melibas trek lurus, Rossi pun sukses menyalip Hayden di tikungan. Setelah itu balapan menjadi milik Rossi. Hayden malah tertinggal jauh dan harus berduel dengan Lorenzo yang berada di posisi tiga.

     Memasuki lap 21, hujan makin deras ditambah angin kencang. Race director Indianapolis akhirnya memutuskan menghentikan balapan. Rossi pun menjadi pemenang, disusul Hayden dan Lorenzo. Sementara juara bertahan Stoner ada di posisi empat.

     Rossi berada di puncak klasemen dengan perolehan 287 poin, unggul 87 angka dari pesaing terdekatnya Stoner. Dani Pedrosa ada di posisi tiga dengan 193 angka.
     
     Lanjutkan perjuanganmu Rossi. Semangat...!!! Yeahhh....!!!

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Kamis, 11 September 2008

Ujian Puasaku

     Allah memang Maha Agung dalam menguji hamba-Nya. Kadang kita diuji dengan rasa sakit ataupun sehat. Kadang rasa sedih ataupun bahagia. Semua itu adalah coba'an yang datang silih berganti dalam kehidupan kita.
     Coba'an puasaku kali ini adalah rasa sakit. Kemaren aku ga sengaja salah makan makanan yang menjadi pantangan makanku. Aku benar-benar lupa n ga sadar waktu itu. Padahal cuma sedikit, tapi ternyata efeknya besar banget terhadap kesehatanku. Rasanya seketika fisikku langsung drop. Kepalaku bagai dihujam seribu jarum. Rasanya sakit banget. Tenggorokanku juga bagai tercekat. Aku benar-benar kaget dengan perubahan kondisi fisikku. Sekujur tubuhku rasanya lemas. Hingga aku pun tak kuat untuk terus beraktifitas. Aku harus merebahkan tubuhku untuk beberapa saat.
     Secepat mungkin aku berpikir untuk menghubungi dokter yang pernah mengoperasiku. Pertama kali aku hubungi, beliau tidak menjawab panggilanku melalui ponselnya. Aku tunggu untuk beberapa saat lamanya. Kemudian aku hubungi kembali dokter itu. Untuk kali ini beliau menjawab. Ternyata beliau sedang berada di kota Surabaya. Aku segera berkonsultasi dengan beliau dan beliau menyarankanku untuk mengkonsumsi satu jenis obat. Beliau juga mengingatkanku untuk lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan. Aku sangat berterimakasih atas kepedulian beliau padaku.
     Setelah berbuka puasa, aku segera mengkonsumsi obat yang disarankan dokter itu. Dan alhamdulillah, reaksi obat itu sangat cepat. Aku merasakan kondisi fisikku segera pulih. Karena sebelum itu aku sempat demam. Terimakasih Ya Allah atas kesembuhan yang Engkau berikan. Sekarang aku bisa beraktifitas lagi.

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Rabu, 10 September 2008

Diam, menenangkan...

     Terkadang diam merupakan hal yang brilliant. Ada pepatah yang mengatakan, "perbanyaklah berbuat daripada berkata". Ya, pepatah itu benar adanya. Semakin seseorang banyak berkata, maka semakin sedikit pula ia mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Karena waktunya hanya dihabiskan untuk berbicara dan berbicara.
     Diam juga menenangkan. Dengan diam, kita akan terhindar dari masalah percekcokan mulut antar sesama teman misalnya. Namun tak selamanya kita harus diam. Tetapi, ada saat-saat tertentu dimana kita lebih baik diam tanpa banyak berkata-kata. Dengan diam, kita bisa lebih banyak berpikir. Dan membuahkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bermanfaat.
     Berbicaralah disaat anda harus angkat bicara. Dan diamlah disaat dimana anda lebih baik untuk diam. Janganlah anda sia-siakan waktu anda dengan terlalu banyak bicara. Dalam diam anda pikirkanlah ide-ide positif dan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kehidupan anda. Bahkan ada juga orang yang bilang kalau diam itu adalah permata ^_^. Asal diam itu bisa membawa pengaruh positif dalam kehidupan anda. Selamat mencoba...!!!

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Minggu, 07 September 2008

Keajaiban Ramadhan


     Alhamdulillah Jazakillahu Khoiro. Kurasakan hikmah ramadhan kali ini begitu besar menyelimuti jiwa dan kehidupanku. Allah memang Maha dari segala Maha. Dia memberikan kesempatan padaku untuk bisa lebih fokus dalam beribadah di bulan suci tahun ini. Allah memberikanku kekuatan dan kesehatan agar bisa tetap menjalankan aktifitas seiring dengan ibadah.
     Lain halnya dengan tahun lalu. Aku merasa fisikku sangat lemah. Hingga aku tidak bisa sepenuhnya menjalani ibadah di bulan puasa. Tarawihku banyak yang bolong. Tadarusku juga. Setelah pulang kantor aku merasakan kelelahan yang sangat pada fisikku. Mungkin karena faktor beban mental dari pekerjaanku di kantor yang sangat menguras otak dan pikiranku. Hingga setelah berbuka puasa aku harus istirahat agar kondisi fisikku tidak semakin drop.
     Tapi tahun ini, semua keadaan itu seakan hilang. Aku merasakan fisikku jauh lebih prima untuk menjalani semua aktifitas di bulan ramadhan ini. Walaupun tiap hari aku harus tetap pergi bekerja ke kantor, namun tidak lagi itu menjadi suatu beban yang berat. Aku berusaha kerja serileks mungkin. Senyaman mungkin, namun tetap bertanggung jawab. Dan alhamdulillah aku bisa menyelesaikan perkerjaan kantorku tepat pada waktunya. Bahkan pekerjaan untuk besok pun ada yang sempat aku cicil dan aku selesaikan hari ini. Aku sangat bersyukur kepada Allah. Bahkan sembari kerja pun aku masih bisa melakukan hobyku yaitu menulis dan browsing iptek.
     Aku merasakan semangat dalam diriku sangat besar untuk memulai setiap hari-hari baru. Setiap bangun pagi aku selalu merasa memiliki semangat baru untuk beraktifitas. Aku merasakan badanku segar dan lebih kuat. Aku juga tak tau apa penyebab dari semua ini. Mengapa tiba-tiba saja aku merasa sangat sehat dan kuat. Sampai kadang aku merasa bingung sendiri. Tapi yang aku tau, Allah sangat menyayangiku hingga Ia memberikanku kesempatan untuk bisa lebih mendekatkan diri pada-Nya. Terimakasih Ya Allah. Hingga aku berpikir, ini semua adalah suatu keajaiban ramadhan. Suatu berkah yang sangat luar biasa besarnya untukku. Sekali lagi terimakasih Ya Allah.
     Setiap pagi ketika akan berangkat ke kantor, aku selalu bersemangat. Aku selalu datang lebih awal. Kunyalakan komputerku dan mulai membuka jendela browsing. Karena biasanya tiap pagi program yang dipakai oleh komputer di kantor selalu menjalani tahap proses. Jadi tidak bisa langsung digunakan sebelum prosesnya selesai. Makanya aku selalu lebih dulu membuka jendela browsing tiap pagi sekalian cek email. Juga sekalian buka blogku. Biasanya aku mulai menulis dalam keadaan ruangan yang sangat hening. Karena yang lain belum pada datang. Tepatnya hanya aku sendiri yang ada di ruangan itu. Jadi konsentrasiku sangat terpusat pada tuts-tuts keyboard dan pemikiran-pemikiran juga ide-ide yang akan aku tulis nantinya.
     Setelah pulang kantor pun aku masih bersemangat. Walaupun seharusnya aku lelah berkutat setiap hari dengan kertas-kertas laporan di kantor. Tapi semua itu tetap aku jalani dengan perasaan ikhlas dan tak mau terbebani. Setelah sampai rumah, aku langsung bersiap untuk sholat ashar. Kemudian memasak makanan untuk berbuka puasa. Kemudian setelah berbuka puasa, aku bersiap pergi ke masjid untuk sholat tarawih. Setelah sholat tarawih barulah aku benar-benar beristirahat dan tidur. Alarm ponselku sengaja aku set up tepat jam 3 dinihari. Maksudnya adalah, aku harus bangun tepat jam 3 dinihari untuk sahur. Agar aku bisa sholat tahajjud terlebih dahulu sebelum sahur. Dan bisa menyiapkan makanan untuk sahur dengan tidak terburu-buru. Biasanya aku selesai makan sahur beberapa menit sebelum jam 4 dinihari. Sambil menunggu adzan sholat subuh, aku membiasakan diri untuk membaca Al-qur'an. Walaupun aku sadar, baca'anku tidaklah bagus. Tapi aku berusaha untuk terus dan terus berlatih. Karena maklum saja, aku belajar membaca al-qur'an secara otodidak. Tidak pernah berguru. Itulah salah satu penyesalan dalam hidupku. Kenapa dari kecil aku tidak pernah diikutkan ngaji ke ustad atau ustadzah? Tapi sudahlah, semua ini sudah suratanku. Aku pun tetap bersyukur bisa membaca al-qur'an dengan hasil belajar sendiri. Setiap dinihari biasanya aku hanya mampu membaca al-qur'an sebanyak 4-8 halaman saja. Selesai membaca al-qur'an, aku segera bergegas menunaikan sholat subuh. Setelah itu aku memperbanyak dzikir dan sholawat. Kemudian aku beristirahat mempersiapkan fisik untuk pergi ke kantor pada pagi harinya. Sebelum ke kantor, aku juga membiasakan diri untuk menyempatkan sholat dhuha. 2 sholat sunat yang insya Allah akan selalu aku jaga, yaitu tahajjud dan dhuha. Karena sangat besar sekali manfaatnya bagi kehidupan kita semua. Ramadhan kali ini benar-benar penuh berkah untukku dan keluargaku. Allahu Akbar...!!!

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Sabtu, 06 September 2008

Go Rossi Go !!!


       Bravo Valentino Rossi!!! Buktikan bahwa kau tetap yang terbaik. Rebut kembali gelar "The Championship" itu untuk tahun ini.
     GP San Marino, Misano kemarin semakin membuktikan bahwa Valentino Rossi adalah tetap yang terbaik. Kemenangannya kali ini membuatnya menyamai rekor pembalap legendaris Italia, Giacomo Agostini yaitu mereka sama-sama pernah meraih 68 kemenangan di ajang MotoGP ini. Saat ini, point yang telah dirah Valentino Rossi adalah sebanyak 262 point. Selisih jauh dengan Casey Stoner yang sampai saat ini hanya dapat meraih 187 point. Sementara posisi ketiga saat ini tetap ditempati oleh Dani Pedrosa dengan total 185 point.
     Kemenangan di sirkuit Misano ini merupakan kemenangan Valentino Rossi untuk ketiga kalinya secara beruntun atau kemenangan keenam kalinya dalam ajang MotoGP musim ini. Menariknya, podium kedua ditempati oleh rekan satu timnya yaitu Jorge Lorenzo. Race kali ini memang merupakan kemenangan besar bagi tim Fiat Yamaha. Kedua pembalapa Fiat Yamaha ini membuktikan ucapannya. Rossi tak ingin kemenangan direbut oleh pembalap luar. Lorenzo pun berkata ingin menyumbangkan prestasi terbaik dan angka untuk tim Yamaha.
     Setelah ini, hanya tersisa lima race lagi. Apakah Stoner akan berhasil mengejar point Rossi? Kita tunggu saja hasilnya. Tanggal 14 September 2008 ini akan berlangsung MotoGP seri 14 di Indianapolis. Semoga saja akan terjadi gebrakan-gebrakan yang lebih mengejutkan lagi.

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Brokoli Perbaiki Dampak Diabetes


Satu lagi ditemukan manfaat brokoli bagi kesehatan manusia. Hasil penelitian University of Warick, Inggris, menunjukkan brokoli mampu memperbaiki kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh diabetes.  
Seperti yang dikutip BBC dari para ahli yang menyebutkan, brokoli mengandung sulforphane yang mampu meningkatkan pembentukan enzim yang melindungi pembuluh darah dan mencegah kerusakaan sel. 

Terlebih lagi, penderita diabetes memiliki risiko terkena serangan jantung, stroke dan penyakit pada pembuluh darah jantung, lima kali lebih besar dibandingkan yang tidak mengidap penyakit gula. 

Sulforphane mampu mengaktifkan Nrf2, salah satu protein dalam tubuh. Protein ini yang membentuk zat antioksidan dan detoksifikasi untuk melindungi sel-sel dan jaringan.

Nah, bagi anda yang mengidap penyakit diabetes, tidak ada salahnya untuk lebih banyak mengkonsumsi brokoli. Selain rasanya yang enak, ternyata manfaat yang terkandung didalamnya sangatlah besar. Dan aku juga suka mengkonsumsinya. Hehehe... Selamat mencoba!!!  


Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Perjalanan panjang

     Aku ingin bercerita sedikit tentang perjalananku cuti kemaren untuk berobat. Perjalanan yang lumayan jauh dan melelahkan. Bayangkan saja, untuk sampai ke tempat tujuan aku harus duduk selama kurang lebih 16 jam di dalam bus. Jarak yang sangat jauh memang. Sangat melelahkan. Tapi juga lumayan menyenangkan. Karena udah lumayan lama aku ga melakukan perjalanan jauh kayak gini.
     Aku berangkat hari selasa sore tanggal 12 Agustus 2008 naik bus jam 4 sore. Sore itu cuaca lumayan cerah. Bus mulai melaju dengan kecepatan standar. Penumpang bus juga bisa dibilang lumayan padat. Riuh riang anak kecil pun terdengar jelas memenuhi udara dalam bus itu. Duduk tepat di depanku sepasang kekasih yang sedang asyiknya bercengkerama ringan. Dan kulihat di salah satu tempat duduk di belakangku ada seorang wanita yang sedang mengalami mabuk perjalanan. Dia sampai muntah-muntah. Wah kasihan juga ya. Untungnya aku tak seperti dia. Walau aku juga sempat merasa sedikit pusing karena bau tidak sedap yang ada di dalam bus itu. Mungkin bau itu berasal dari aroma parfum yang dikenakan oleh salah satu penumpang. Dan mungkin juga dia menggunakannya dalam ukuran yang berlebihan. Tapi aku segera mengoleskan minyak angin ke pelipisku sebagai pertahanan agar aku tidak muntah.
     Tak terasa perjalanan kini telah menyusuri hutan yang begitu panjang. Di kii dan kanan banyak kutemukan pepohonan jati dan karet. Berdiri kokoh seakan memapah jalanan panjang itu. Ada juga kutemui rentetan pohon kelapa sawit yang tersusun rapi. Hingga malam pun datang menyelimuti perjalananku itu. Dan di tengah perjalanan, para penumpang bus pun dikagetkan dengan adanya kebakaran hutan. Kebakaran yang cukup besar. Hingga dapat kulihat sebentar lagi api akan merembet hingga ke tengah jalan raya. Tapi keadaan itu hanya berlangsung sebentar saja. Karena sopir bus pun tak ayal semakin melaju meninggalkan jalan itu.
     Hampir tepat pukul 19.00 WIB bus sudah memasuki wilayah Sampit. Bus berhenti di sebuah rumah makan yang cukup besar. Ternyata perjalananku kali ini cukup lancar. Hingga jam segini pun sudah memasuki wilayah sampit. Padahal biasanya bisa lebih lama dari ini. Syukurlah ucapku dalam hati. Penumpang pun berjurut-jurut turun untuk makan malam dan sebagian ada yang langsung menuju kamar kecil. Aku pun begitu. Tapi aku lebih memilih pergi ke kamar kecil terlebih dahulu, dan kemudian kembali ke dalam bus untuk menikmati bekal makan malam yang sebelumnya sudah aku siapkan. Ya benar sekali, au memang sengaja mempersiapkan bekal makan malam dari rumah. Karena selain untuk berhemat, aku tidak berselara untuk menikmati makanan-makanan yang dijual di rumah-rumah makan itu. Karena rasanya yang kadang tidak pas menurutku. Juga harganya yang bisa menjadi dua kali lipat dibandingkan harga pada umumnya. Jadi, aku putuskan untuk membuat bekal sendiri.
     Setelah selang beberapa menit, dan para penumpang pun tampaknya telah selesai makan, kernet bus pun menyalakan klakson bus sebagai tanda bus sebentar lagi akan melanjutkan perjalanan. Dan secara bergantian, para penumpang bus pun kembali masuk ke dalam bus dan menempati tempat duduk mereka masing-masing. Dan bus pun kembali melaju.
     Hanya berjarak waktu sebentar saja, bus sudah sampai di terminal sampit untuk menurunkan penumpang dengan tujuan sampit dan membawa penumpang baru yang berasal dari sampit. Bus berhenti untuk beberapa saat lamanya. Kulihat ada beberapa penumpang yang turun. Kemudian ada beberapa pedagang makanan kecil yang masuk ke dalam bus-bus untuk menawarkan dagangannya. Ada juga petugas pemungut biaya retribusi yang sedang sibuknya menarik bayaran dari setiap penumpang bus. Dariku juga.
     Tak berapa lama, naiklah sekelompok penumpang baru. Pikirku mereka adalah sekelompok mahasiswa dan mahasiswi yang ingin kembali melakukan aktifitas kampusnya setelah libur panjangnya. Beberapa saat kemudian, setelah memastikan penumpang telah cukup semua, sopir bus pun kembali menjalankan bus. Perjalanan malam yang cukup tenang. Dengan cuaca malam yang cukup dingin. Banyak penumpang bus yang sudah terlelap dalam tidurnya. Membuat keadaan di dalam bus itu semakin hening.
     Namun mataku tetap saja tak mau terpejam lelap. Aku pun memperhatikan sekelilingku. Melihat jalan-jalan yang telah dilalui. Dan tak terasa bus telah melewati beberapa daerah lainnya seperti kasongan, katingan, pundu, dan beberapa daerah lainnya. Bus juga melewati beberapa jembatan. Aku pun menikmati suasana jembatan dan perkampungan penduduk pada malam hari. Dan seingatku, aku hanya bisa terlelap untuk beberapa saat saja. Dan kemudian terjaga lagi. Hingga pukul 02.00WIB bus pun telah memasuki kawasan palangka raya. Para penumpang pun terlihat bersiap-siap dan mengemasi barang-barang bawaan masing-masing. Karena bila bus sudah sampai pangkalannya di palangka raya, berarti semua penumpang harus turun untuk ganti bus kecil jika ingin terus melanjutkan perjalanan ke kota lain. Dan tepat pukul 02.30WIB bus sampai di pangkalannya di palangka raya. Aku pun ikut turun dan kemudian melaporkan tiket bus yang aku miliki kepada petugas dari travel agent itu, untuk kemudian ditukar dengan tiket yang baru karena aku masih ingin melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya yaitu banjarmasin.
     Tepat jam 03.00WIB pun aku sudah berada di dalam bus yang ukurannya lebih kecil dengan tujuan banjarmasin. Bus pun perlahan mulai berjalan meninggalkan kota palangka raya. Terus melaju hingga jam 05.00WIB sudah masuk daerah pulang pisau dan bus pun kembali berhenti di sebuah rumah makan. Kali ini aku juga ikut turun untuk sekedar membeli sebungkus teh hangat untuk menghangatkan perutku. Kemudian aku kembali ke dalam bus untuk menikmati snack ringan seadanya yang telah aku bawa sebelumnya. Setelah selesai, bus pun kembali melanjutkan perjalanan. Menyusuri jalan panjang, kemudian memasuki daerah kuala kapuas. kemudian melewati beberapa jembatan besar yang aku lupa namanya.
     Namun, sejak perjalanan pagi itu ada suatu hal yang sebenarnya sangat menggannggu penumpang di dalam bus itu. Hal itu adalah suara tangis dari seorang bocah perempuan. Tangis yang sangat nyaring dan memekakkan telinga. Bocah itu ternyata melakukan perjalanan bersama ayahnya. Banyak penumpang bus yang bilang kalau dari suara tangis bocah itu, sebenarnya bocah itu sedang sakit perut. Namun ayah dari bocah itu seakan tidak mau peduli dengan saran-saran dari banyak penumpang. Dia berkilah kalau sebenarnya memang dasar anaknya itu yang sedang datang cerewetnya. Aku pun sedih melihat keadaan bocah itu. Matanya sampai merah dan bengkak akibat tak henti-hentinya menangis. Suaranya sampai nyaris serak dan hilang. Aku tau kalau sebenarnya tenggorokannya sangat sakit. Tapi ayahnya tetap saja berdiam seakan acuh dengan isak tangis anaknya. Perasaan jengkel terlintas di dalam hatiku kepada sosok ayah itu. Tega sekali dia membiarkan anaknya terus menangis tanpa berusaha untuk mendiamkannya.
     Perjalanan pun terus berlanjut tanpa mengindahkan suara isak tangis yang terus saja keluar dari mulut anak itu. Lebih tepatnya mungkin suara rintihan. Mungkin memang benar kalau anak itu sakit perut. Ada juga beberapa penumpang lain yang memberikan beberapa snack kepada bocah itu agar bocah itu berhenti menangis. Namun ternyata usahanya sia-sia. Tetap saja bocah itu menangis. Kami semua seakan kehabisan akal. Suara tangis itu memang sangat mengganggu kenyamanan perjalanan semua penumpang. Banyak penumpang yang tidak bisa beristirahat gara-gara nyaringnya suara tangis itu. Tapi sudahlah. Memang harus demikian mungkin. Karena kami sudah tidak tau lagi harus berbuat apa.
     Tak terasa bus pun hampir melewati jembatan barito. Jembatan yang lumayan besar dan terkenal. Pernah dijadikan sebagai tempat untuk syuting beberapa artis ibukota. Jembatannya memang lumayan bagus. Aku bersemangat sekali ketika melewati jembatan itu. Pemandangan indah pinggiran sungai pun terlihat jelas dari atas jembatan itu. Sungai yang cukup besar. Kemudian bus melintas melewati daerah anjir, barito lama, dan beberapa daerah lain yang aku lupa namanya. Hingga tak terasa pula sekitar jam 11.00WIB bus sudah sampai di termianl pal 6 banjarmasin. Segera aku mengemasi barang-barangku dan bersiap-siap untuk turun. Kemudian aku mencari angkot jurusan banjar baru atau martapura. Karena memang kesanalah tujuanku.
     Hanya hitungan menit, aku sudah menemukan angkot yag aku cari itu. Aku pun segera menaikkan barang-barangku ke angkot tersebut. Dan kemudian angkot pun segera melaju dengan kencangnya. Hingga perjalanan menuju banjarbaru pun ditempuh dengan hanya sekitar 30 menit saja. Kemudian sampailah aku di lok tabat. Setelah sampai di rumah, aku langsung membersihkan diri dan beristirahat.
     Setelah satu hari kulewati di rumah, sore itu aku begitu terkejut. Tiba-tiba saja aku merasakan kepalaku agak pusing dan badanku agak oleng. Darah mulai mengucur dari lubang hidungku sebelah kanan. Begitu derasnya aku lihat darah segar itu menetes. Terus menetes hingga aku semakin merasa kehilangan keseimbangan untuk berdiri. Aku ambil tissu gulung dan mulai membersihkan darah itu. Aku berusaha mencari daun sirih kesana-kesini. Aku juga minta tolong kepada ibuku agar memintakan daun sirih kepada tetangga sekitar rumah. Tetapi ternyata tidak ada tetangga yang punya daun sirih. Jadi terpaksa aku hanya mengandalkan tissu gulung itu untuk menghentikan darah. Namun seakan darah belum mau berhenti keluar dari hidungku. Ibuku sempat panik. Tapi aku berusaha menenangkannya. Aku bilang padanya, mungkin ini adalah efek dari fisikku yang kelelahan selama perjalanan. Kemudian beberapa saat kemudian alhamdulillah darah sudah mulai berhenti keluar. Aku sedikit lega. Kemudian aku merebahkan diri untuk beristirahat sejenak.
     Selang beberapa hari di beristirahat di rumah, aku kemudian memulai pengobatanku. Pertama-tama aku menghubungi dokter yang akan mengobatiku. Beliau menyuruhku datang ke salah satu apotek tempat beliau praktek selepas sholat maghrib tepatnya tanggal 15 Agustus 2008. Sampai pada waktunya aku pun datang ke apotek itu. Hanya menunggu beberapa menit saja, giliranku pun tiba untuk memasuki ruangan periksa dokter itu. Sembari menyiapkan alat-alat periksanya, dia sedikit bertanya kepadaku dalam bahasa Jawa. Aku pun sempat kikuk karena terus terang aku tidak bisa berbahasa jawa. Kemudian aku jelaskan hal itu kepadanya. Dia pun mengerti dan kembali mengajakku berbincang dalam bahasa Indonesia. Dalam hati aku tersenyum sendiri.
     Pemeriksaan itu hanya berlansung dalam waktu beberapa menit saja. Hasil pemeriksaannya adalah, dokter itu bilang bahwa di dalam tenggorokanku terdapat 4 benjolan berwarna agak kekuning-kuningan sebesar biji jagung. Tapi bukan jenis penyakit amandel. Aku sempat shock mendengarnya. Tapi buru-buru aku beristighfar. Aku yakin Allah tidak akan memberikan coba'an di luar kemampuanku. Kemudian sambil mempersiapkan resepnya untukku, dokter itu menjelaskan tentang definisi penyakit yang aku derita. Setelah resepnya siap, segera diberikannya padaku. Kemudian langsung aku tebus obat itu kepada salah seorang apoteker di apotek itu. Masih aku ingat kata-kata dokter itu. "Obat ini untuk mengurangi pendarahan saat nanti melakukan operasi". Aku benar-benar takut mendengar kata-kata operasi itu. Karena aku benar-benar ga nyangka harus sampai menjalani operasi. Tapi kembali semua itu kuserahkan pada Allah SWT. Karena aku sangat yakin, apapun yang terjadi padaku maka itulah yang terbaik ukku menurut-Nya.
     Setelah selesai, aku pun segera pulang ke rumah untuk beristirahat. Sembari memikirkan pengobatanku selanjutnya. Karena jujur aku agak nervous karena harus menjalani operasi. Dan hari untuk operasi pun telah ditentukan. Tepatnya hari selasa tanggal 19 Agustus 2008.
     Hari itupun tiba. Ketika hampir jam 10 pagi, dokter itu menjemputku ke rumah untuk kemudian membawaku ke rumah sakit pribadinya di banjarmasin. Rumah Sakit Puri Paramitha namanya. Di sepanjang perjalanan, aku nervous banget. Tak henti-hentinya aku beristighfar di dalam mobil. Siang itu aku pergi dengan ditemani ibuku.
     Setelah sampai di rumah sakit, aku segera mendaftarkan diri untuk pengobatan pada petugas receptionist. Kemudian aku menjalani tes gula darah, tekanan darah, dan beberapa tes lainnya. Kemudian aku dan ibuku diantar ke sebuah ruangan untuk beristirahat sembari menunggu jam operasinya. Satu lagi hal yang membuatku terkejut, ternyata aku harus diinfus. Padahal tau sendiri kan, seumur hidup aku tuh paling takut sama yang namanya jarum suntik. Bagiku jarum suntik itu seperti sesuatu yang sangat menakutkan. Aku benci itu. Tapi tidak ada pilihan lain lagi untukku. Karena aku tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan apapun sebelum operasi, jadi aku harus diinfus agar kondisiku tidak lemah. Tak berapa lama juga datanglah seorang perawat laki-laki yang bersiap untuk memasangkan infusku. Aku pun tak bisa menolak. Lelaki itu sangat ramah dan sopan. Sebelum memasang infus, dia permisi dulu untuk sedikit menyingkap lengan panjang bajuku. Dia juga bilang kalau aku tidak perlu takut karena tidak akan terasa sakit. Tapi tetap saja aku merasa sangat takut. Apalagi sekilas kulihat jarumnya begitu panjang. Tak ayal aku segera memalingkan pandanganku dan menutup mataku. Sampai kulihat perawat itu tersenyum melihat tingkahku. Aku pun tak mempedulikannya. Karena saat itu yang ada di pikiranku hanya rasa takut akan jarum infus itu. Selang beberapa menit saja, jarum dan slang infus telah terpasang di lengan kananku. Rasa nyeri kurasakan setiap aku menggerakkan tanganku itu. Tapi aku berpikir, aku harus kuat. Ini belum apa-apa. Belum lagi tahap operasi yang sebentar lagi akan aku jalani.
     Setelah menunggu untuk beberapa saat lamanya, aku merasa lelah dan ngantuk sekali. Hingga akhirnya aku tertidur untuk beberapa saat. Sekitar hampir pukul 15.00WITA, aku dibangunkan oleh ibuku. Ibuku bilang ada perawat laki-laki yang datang ke kamar rawatku menanyakan apakah aku bisa dibangunkan, karena sebentar lagi operasi akan dilaksanakan. Wah, aku semakin nervous. Rasanya jantungku berdegup kencang. Aku sudah membayangkan suasana kamar operasi yang sangat menakutkan. Kemudian aku pun dijemput oleh perawat laki-laki itu untuk kemudian dibawa ke ruang operasi yang ternyata terletak di lantai atas. Perawat itu memang sangat sabar dan ramah sekali. Aku bersyukur sekali menemui perawat-perawat yang baik hati seperti itu. Yah setidak-tidaknya dapat sedikit mengurangi rasa takutku. Sebelum memasuki ruang operasi, aku disuruh melepas alas kaki yang aku kenakan. Kemudian aku disuruh berbaring di tempat mirip ranjang kecil yang biasa digunakan untuk operasi. Kurasakan dingin di sekujur tubuhku. Kurasakan juga tumit kaki kananku disentuhkan ke sebuah alat kedokteran mirip kaca yang rasanya agak dingin. Mataku pun perlahan mulai ditutup dengan sebuah kain oleh perawat itu.
     Istighfar memenuhi hati dan pikiranku. Tak henti-hentinya aku memohong pertolongan kepada Allah. Perlahan aku disuruh membuka mulut oleh dokter yang akan mengoperasiku itu. kemudian dia memasukkan sebuah alat kesehatan yang bentuknya agak lancip. Juga ada seperti senter kecil yang digunakan sebagai penerangan untuk melihat bagian yang akan dioperasi. Beberapa kali aku disuruh untuk menarik nafas lewat mulut kemudian dihembuskan kembali. Aku juga disuruh untuk mengeluarkan dahak dan menghentakkan tenggorokan. Kurasakan sakit yang begitu menyayat di tenggorokanku ketika tim dokter itu menyuntikkan obat ke dalam benjolan-benjolan penyakit itu. Tak hanya sekali kurasakan, tapi hingga 4 kali. Posisiku saat itu adalah benar-benar sadar. Tanpa bius. Karena tim dokter memerlukan kerjasamaku saat operasi. Makanya aku tidak dibius.
     Kemudian aku didiamkan untuk beberapa menit sembari menunggu pengaruh obat itu. Rasanya tanggorokanku sangat sakit dan tercekat. Sakit sekali. Berkali-kali aku ingin mengeluarkan ludah dan muntah. Dan tim dokter pun memperbolehkan aku untuk meludah. Dengan sabar dan telaten seorang perawat melayaniku dan mengelap mulutku. Dalam hati aku meminta maaf padanya karean telah merepotkannya. Tak terasa airmataku menetes di kedua sudut mataku. Airmata yang tak bisa aku tahan. Tetapi lagi-lagi perawat itu berusaha membersihkan sedikit tetesan airmataku itu. Aku sangat salut dan berterimakasih padanya. Aku berdoa semoga Allah selalu merahmatinya.
     Setelah waktu berjalan untuk beberapa saat, tim dokter pun kembali bersiap-siap untuk menanganiku. Kembali aku disuruh membuka mulut. Kali ini aku rasakan dokter itu tidak lagi menyuntikkan obat, namun sebaliknya. Dia mulai bersiap-siap untuk menyedot benjolan-benjolan itu dengan bantuan sinar laser dan alat kedokteran lainnya. Dan tak bisa kuragukan lagi, tahap yang kali ini sangat amat lebih sakit dari yang pertama. Berkali-kali aku merasa tidak sanggup menahan rasa sakitnya. Berkali-kali aku merasa sudah sangat tidak kuat. Namun tim dokter itu sangat baik. Mereka berusaha mencairkan suasana dengan menghiburku dengan kata-kata lucu dan sedikit mengejekku dengan salah seorang perawat yang dari tadi melayaniku. Perasaanku pun saat itu bercampur aduk. Ada sakit, malu, juga lucu. Tapi aku bersyukur dipertemukan dengan tim dokter dan perawat yang semuanya berhati baik dan tidak pemarah itu. Allah memang sangat baik padaku.
     Setelah berkali-kali melakukan penyedotan terhadap benjolan-benjolan itu, dokter mulai melihat dan memperhatikan bagian yang bekas disedot. Beliau berkata harus dilakukan penyedotan sekali lagi untuk membersihkan semuanya. Agar bersih total. Tak berapa lama dia kembali melakukan penyedotan terakhir pada benjolan yang terdapat di tenggorokanku. Memang hanya sebentar saja. Tapi sakit yang kurasakan seperti dirajam seribu jarum di tenggorokanku. Setelah selesai proses operasi, aku dibiarkan beristirahat sebentar untuk merilekskan tubuhku. Dan aku pun sekarang bisa merasa sedikit lebih rileks. Walau rasa tercekat dileherku masih sangat aku rasakan. Rasa sakit pun masih menjalar di bagian tenggorokanku. Diagnosa penyakitku adalah Pharingitis Crhonica Alergica.
     Tanpa berlama-lama aku pun meminta diri kepada perawat yang tadi untuk segera meninggalkan ruangan operasi dan kembali ke kamar rawatku. Dan tak kusangka, ternyata perawat itu kembali menawarkan diri untuk mengantarku. Tetapi aku merasa sudah sangat merepotkannya, jadi aku lebih memilih untuk minta antarkan kepada ibuku saja, karena memang sejak tadi ibuku berada di luar ruang operasi. Kembali aku mengenakan alas kaki dan berjalan perlahan menyusuri anak tangga untuk kembali ke kamar rawatku itu. Setelah sampai di kamar, aku kembali berbaring untuk meringankan otot-ototku yang sejak tadi terasa tegang akibat memasuki ruang operasi. Namun sedikitpun aku tak bisa terlelap. Oya, operasi itu hanya memakan waktu sekitar 30-45 menit saja. Tapi bagaikan setahun kurasakan.
     Waktu pun berlalu dengan cepatnya hingga tak terasa sudah hampir jam 18.00WITA. Dokter pun kembali memberikan catatan resep obat yang harus aku tebus. Setelah menyelesaikan semua administrasi, aku pun beranjak pulang. Masih dengan diantarkan oleh dokter yang menangani operasiku itu. Karena kebetulan setiap habis sholat maghrib, beliau juga bertugas untuk praktek di apotek Kimia Farma Banjar baru. Jadi beliau bilang sekalian saja kami menumpang di mobilnya karena kebetulan satu arah. Memang sangatlah baik hati dokter satu ini. Semoga Allah selalu menjaga ketulusan hatinya dalam membantu orang lain. Amiiiinnn...
     Malam itu aku benar-benar istirahat total. Karena aku merasa tubuhku lelah banget. Malam itu sebelum tidur aku makan sepiring bubur ayam. Karena banyak sekali makanan yang tidak boleh aku konsumsi dahulu sebelum aku benar-benar pulih dan sehat. Aku pun tidur dengan pulasnya pada malam itu. Hingga pagi pun tiba.
     Selang beberapa hari, tepatnya tanggal 22 Agustus 2008 aku kembali memenuhi jadwal periksaku ke tempat praktek dokter itu, yaitu Apotek Kimia Farma. Aku kira ini merupakan jadwal periksa terakhirku. Aku pun telah menyiapkan diri untuk secepatnya kembali ke kotaku. Malah aku pun telah memesan tiket pulang. Karena sebenarnya jatah cutiku sudah habis. Aku sangat merasa tidak nyaman jika menambah ijin. Tapi sungguh bukan keinginanku untuk berlama-lama cuti. Aku selalu merasa bertanggung jawab dengan kerjaanku di kantor. Karena diluar dugaanku, dokter bilang bahwa aku harus periksa satu kali lagi setelah ini. Tepatnya satu minggu lagi. Aku sempat merasa sangat sedih. Terbayang di otakku beban pekerjaanku di kantor. Aku tidak ingin terlalu merepotkan rekan-rekan kerjaku. Malam itu aku benar-benar sedih. Aku tidak ingat lagi dengan rasa sakitku. Yang ada dipikiranku hanya beban akan pekerjaanku. Aku merasa sangat tidak enak hati dengan orang-orang kantor yang lain. Tapi ibuku berusaha menghibur dan meyakinkanku bahwa ini bukan kesalahanku. Ini juga bukan kemauanku. Tapi ini adalah yang terbaik untukku. Untuk kesembuhan totalku. Malam itupun aku segera menghubungi managerku. Tapi tidak berhasil. Ponselnya tidak aktif. Aku semakin bingung. Tapi aku tetap berusaha untuk sabar dan berpikir dengan jernih. Akhirnya aku putuskan untuk mengirimkan pesan singkat yang berisi penjelasan kepada managerku. Dengan harapan ketika ponsel managerku itu aktif, pesan itu dapat beliau terima. Aku tambahkan juga di dalam pesan itu, bahwa aku sadar diri dan akan mengundurkan diri apabila sekiranya managerku keberatan memberikan tambahan ijin untukku. Waktu itu aku benar-benar sudah pasrah. Aku tau posisiku. Aku pasrahkan semuanya pada Allah. Aku berpikir saat itu yang terpenting adalah kesehatanku. Masalah kerjaan, jika Allah berkenan tentu saja Dia akan memberikan pekerjaan baru untukku yang lebih baik. Malam itu aku tidak bisa tidur nyenyak. Pikiranku selalu melayang pada kerjaanku di kantor.
     Berkali-kali aku cek ponselku. Tapi pesan itu belum juga terkirim. Aku berdoa kepada Allah semoga aku diberikan ketenangan dan kelapangan hati. Aku sungguh sangat membutuhkan ketenangan hati di saat-saat seperti ini. Dzikir pun terus mengalir dari mulutku. Aku benar-benar susah terlelap malam itu. Mungkin tengah malam aku baru bisa benar-benar tertidur. Karena sesungguhnya fisikku saat itu masihlah sangat lemah.
     Sangat tidak aku sangka, setelah adzan subuh aku sudah terbangun lagi. Dan kudapati ponselku berdering. Dalam hati aku bertanya, siapa gerangan yang mengirim pesan kepadaku sedini ini? Ternyata, kudapatkan 2 buah pesan singkat dari managerku. Ternyata pesan yang aku kirim tadi malam baru diterima managerku sekitar dinihari. Seketika itu juga aku sangat penasaran apa isi pesan itu. Dan betapa terkejutnya aku, karena semua ini lagi-lagi diluar dugaanku. Ternyata Allah benar-benar mendengarkan doaku dan langsung mengabulkannya. Isi pesan itu adalah berupa pengertian darai managerku. Dia bilang kalau aku tidak perlu sungkan. Bahkan dia memberi motivasi dan dukungan kepadaku. Dia juga mendoakan kesembuhan untukku. Alangkah bahagia sekali kurasakan pagi itu. Semua beban dihatiku yang dari tadi malam aku rasakan seakan menghilang diterpa embun pagi. Sekarang perasaanku sangat nyaman. Rasanya hatiku sangat tenang. Aku sangat bersyukur kepada Allah atas semua nikmat dan anugerah yang telah diberikan-Nya untukku. Terimakasih Ya Allah...
     Jadwal keberangkatanku kembali ke kotaku terpaksa kutunda selama 1 minggu. Setelah satu minggu berlangsung, dan obat yang diberikan oleh dokter telah habis, aku kembali berkunjung ke apotek Kimia Farma untuk memenuhi jadwal periksa terakhir. Tepatnya tanggal 29 Agustus 2008. Kali ini aku sungguh-sungguh berdoa dalam hati. Aku harap ini adalah benar-benar pemeriksaan yang terakhir.
     Setelah menunggu beberapa menit, tibalah giliranku memasuki ruang periksa. Setelah berbincang-bincang sedikit dengan dokternya, beliau langsung menyuruhku membuka mulut dan mulai melakukan pemeriksaan. Hanya beberapa menit saja hal itu berlangsung. Kemudian beliau mempersilahkanku untuk kembali menutup mulutku sebagai tanda pemeriksaan telah selesai. Sambil kemudian menulis resep lagi untuk yang ketiga kalinya untukku, beliau menjelaskan hasil pemeriksaannya terhadapku. Beliau bilang "sempurna". Artinya, bekas operasi telah benar-benar hilang dan bersih. Tidak ada lagi bekas ruam putih di dalam tenggorokanku. Beliau juga bilang bahwa sekarang keadaan daging di dalam tenggorokanku telah kembali normal. Namun, beliau juga menjelaskan pantangan makan yang harus aku ikuti. Aku pun mendengarkannya dengan seksama. Ternyata begitu banyak pantangan makan untukku. Tapi aku tetap berpikir positif bahwa ini semua adalah untuk kesembuhanku.
     Setelah menerima catatan resep obat yang harus aku tebus, aku pun segera berpamitan kepada perawat di ruangan itu juga kepada dokter yang telah baik hati merawat dan mengobatiku. Aku menjabat tangan dokter 76 tahun itu sebagai tanda hormat dan terimakasih yang sedalam-dalamnya. Aku juga mengucapkan salam perpisahan karena besok, tepatnya tanggal 30 Agustus 2008 aku harus kembali pulang ke kotaku, yaitu Pangkalan Bun tercinta. Hehehe...
     Mendengar penjelasan atas hasil pemeriksaanku itu aku sangat senang dan tenang. Anganku pun telah melayang sampai ke kotaku. Aku merasa sangat merindukan kotaku itu. Maklum saja, dari kecil aku tidak pernah tinggal di kota lain. Jadi, mungkin sangat berat untukku meninggalkan kota itu. Walaupun disana telah terjadi berjuta cerita sedihku.
     Malam itu juga aku telah mengemasi barang-barangku. Ternyata bawaanku cukup banyak. Pas berangkat kemarin aku hanya membawa 1 tas jinjing. Dan sekarang tidak terasa aku harus pulang dengan membawa 1 koper dan 2 tas jinjing. Wow, pikirku dalam hati. Maklum saja, banyak barang-barang titipan dari keluargaku yang harus aku bawa. Belum lagi bekal makananku untuk di jalan. Juga beberapa oleh-oleh makanan untuk keluargaku.
     Setelah selesai berkemas-kemas, aku tidak langsung tidur. Namun aku membersihkan rumah dan menemani ibuku menjaga barang dagangannya. Sampai lewat tengah malam aku baru selesai. Pikirku saat itu, aku harus meninggalkan kesan bersih dan rapi di rumah. Setelah hampir jam 00.30WITA, aku merapikan semua barang dagangan dan menutup pintu rumah. Kemudian aku masuk ke kamar dan bersiap untuk beristirahat tidur. Aku tidur dengan perasaan sangat nyaman. Sebelum tidur, aku sempat melihat wajah pulas adikku yang telah tertidur dari tadi. Aku tersenyum sendiri. Aku berpikir sebentar lagi aku akan berpisah dengannya.
     Sebelum fajar menyisngsing, aku telah kembali terbangun dari tidurku. Malam itu aku tidur hanya dalam waktu yang singkat sekali. Aku memang sengaja bangun lebih awal. Maksudnya adalah untuk lebih mempersiapkan diri. Juga mengecek apa saja hal-hal di rumah yang belum aku bereskan dan rapikan. Di pagi buta itu aku bergegas membuka pintu rumah dan mengeluarkan barang-barang dagangan. Aku sangat bersemangat sekali. Padahal pagi itu masih sangat dini. Langit pun belum terlihat terang. Tapi aku berpedoman, semakin pagi kita membuka pintu rumah, maka semakin cepat pula kita mendapatkan rejeki. Bagi yang bangunnya siang, berarti rejekinya dipatuk ama ayam. Hehehe... Lucu ya...
     Setelah selesai menyusun barang-barang dagangan di tempatnya, aku segera mengambil sapu dan menyapu halaman rumah. Banyak sampah dari daun-daun pohon pelindung tepi jalan yang berjatuhan di depan rumah ibuku. Setelah selesai menyapu, aku masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap membuat makanan untuk sarapan pagi aku, adikku, dan ibuku. Setelah selesai sarapan, adikku pun bersiap berangkat sekolah. Aku pun melepas kepergiannya ke sekolah dengan senyuman.
     Waktu pun berlalu. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 08.30WITA. Aku segera bergegas membersihkan diri dan mempersiapkan keberangkatanku. Yup, aku berangkat naik bus pagi dari pal 6 banjarmasin. Setelah merasa siap, aku pun segera mencari angkot untuk ke pal 6. Setelah sampai di pal 6, aku segera melaporkan tiketku kepada travel agent yang bersangkutan. Tidak berapa lama aku telah menemukan bus yang akan aku tumpangi sampai ke kota palangka raya. Kira-kira pukul 10.00WITA bus pun langsung berangkat. Jam 15.00WIB aku telah sampai di kota palangka raya. Aku turun dan melaporkan tiketku kembali kepada petugas travel agent yang ada disitu. Kira-kira jam 16.00WIB aku telah kembali naik ke bus berbeda dengan tujuan pangkalan bun.
     
     Duduk disampingku seorang laki-laki pendiam yang lebih tua dariku dengan rambut agak plontos. Dia tersenyum ramah padaku. Aku pun membalas tersenyum sebagai isyarat rasa hormatku padanya. Bus pun terus melanjutkan perjalanannya. Kali ini di dalam bus aku bisa merasa lebih nyaman dan rileks daripada waktu pertama aku berangkat berobat dulu. Aku mengeluarkan beberapa snack dan melahapnya dengan perasaan ringan. Hingga malam pun menyusuri perjalanan pulangku kali ini. Tanpa kusadari aku pun terlelap. Mungkin karena saking lelahnya aku. Hingga jam 04.00WIB aku tiba di kotaku. Aku sangat senang. Rasanya ada perasaan bahagia menyusup di dalam hatiku ketika bisa melihat kembali kota yang selama 20 hari itu kutinggalkan. Ada beberapa perubahan terjadi. Disana-sini berserakan bahan-bahan material karena terjadi perbaikan jalan. Ketika bus berhenti, aku segera mengemasi barang-barangku dan menurunkannya. Kemudian aku naik ojek untuk sampai ke rumah.
    Setelah sampai di rumah, aku segera membersihkan diri. Namun aku tidak langsung istirahat. Karena keluargaku berdatangan untuk mendengar ceritaku. Aku pun bercerita panjang lebar dan membagikan sedikit oleh-oleh. Aku merasa senang sekali kembali ke kamarku. 
     N cukup sekian kisahku. Aku ingin menuliskan semua kisah hidupku di dalma blogku ini. Aku menulis kisah ini memakan waktu sekitar 2 hari. Lama sekali bukan? Maklum saja, itupun aku mencuri-curi waktu disela-sela kesibukan kerjaku. Walau tidak banyak yang membaca, tapi aku bisa merasa bahagia mengabadikan kisah hidupku. Mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata. Wassalam..^_^

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Jumat, 05 September 2008

Targetku, Pribadi Ikhlas!!!


     Apa target yang ingin anda capai dalam hidup ini?
     Tentunya setiap orang memiliki target tertentu yang ingin dicapai dalam hidup ini. Baik itu dalam bidang karier, kehidupan pribadi, ataupun hal lain dalam hidup ini. Hm.. Kalau sekilas kita pikir, ternyata penentuan target sangatlah penting dalam kehidupan kita. Percaya atau tidak, penentuan sebuah target itu akan memberi motivasi kepada diri kita pribadi untuk mencapainya. Kita akan berjuang keras untuk memenuhi target yang telah kita tentukan sendiri itu.
     Aku pribadi juga memiliki target-target tertentu dalam hidup ini. Dalam hal kepribadian, targetku adalah "pribadi yang ikhlas". Ikhlas dalam segala hal. Target ini kutanamakan dalam ehidupanku. Aku akan berjuang untuk menjadi manusia baru dengan rasa ikhlas karena illahi.
     Tak dapat kupungkiri, kenyataan pahit kehidupan yang aku alami juga segala beban dan cobaan hidup yang sudah aku tempuh dalam satu tahun belakangan ini telah mengubahku menjadi sesosok pribadi yang berbeda. Aku merasakan diriku menjadi lebih tegar dan kuat. Walaupun tak bisa disangkal, aku masih sering menangis. Tapi minimal aku telah benar-benar mengerti tujuan hidupku sekarang. Aku ingin menjadi seseorang yang kuat dalam menghadapi apapun kenyataan hidup. Tanpa pernah mengharapakan bantuan dan uluran tangan dari orang lain. Tapi bukan berarti aku tak membutuhkan kehadiran orang lain. Namun selama aku bisa, aku hanya akan mengandalkan diriku sendiri dalam segala hal. Aku juga hanya akan mengadukan semua masalahku pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya aku menceritakan semua kesedihanku. Hanya kepada-Nya jualah aku selalu menangis tersedu mengingat semua dosaku. Hanya kepada-Nya jualah aku memohon pertolongan.
     Saat ini, aku merasakan diriku sangat tenang. Hatiku lebih bisa merasakan kedamaian. Walau kadang ingatan akan masalah-masalah masa laluku datang membayangi malamku. Aku pun kembali menangis. Aku pun kembali sedih. Namun secepat mungkin aku ingatkan kembali pada diriku bahwa aku harus kuat dan bangkit. Perlahan aku ucapkan istighfar. Dan aku pun bisa kembali tenang.
     Andaikan saat ini Allah ingin mengujiku dengan kehilangan lagi, insya Allah aku akan lebih siap dan ikhlas. Andai Allah ingin mengambil semua yang kumiliki dan kusayang, insya Allah aku akan melepaskannya dengan ikhlas. Andai Allah ingin mengujiku dengan ketiadaan, insya Allah aku akan ikhlas. Aku akan ikhlas melepas kepergian orang yang aku sangat sayangi sekalipun. Insya Allah aku akan ikhlas. Karena aku benar-benar percaya, bahwa apa saja yang telah ditakdirkan, ditentukan, dan diberlakukan oleh Allah dalam kehidupanku, semua itu adalah memiliki arti yang dahsyat untuk kehidupanku. Semua itu adalah yang terbaik untukku. Semua itu selalu memiliki hikmah besar yang terpendam didalamnya. Yang kelak akan menjadikanku sesosok manusia yang lebih baik. Yang lebih matang. Yang lebih islami. Insya Allah. Amiiinn...
Ya Allah...
Jadikanlah hati dan pikiranku hanya untuk-Mu
Hilangkan lah dari benakku sesuatu selain-Mu
Jauhkanlah pikiranku selain kepada-Mu
Sucikanlah niatku untuk kembali pada-Mu

Ya Allah...
Jadikanlah aku manusia yang ikhlas
Hindarkanlah aku dari perasaan duniawi yang menyesatkan
Rangkullah aku dalam nikmatnya keindahan agama-Mu
Keluarkan semua kegundahan di dalam hatiku karena dunia-Mu

Ya Allah...
Berikanlah aku kesabaran
Berikanlah aku kekuatan
Berikanlah aku ketegaran
Berikanlah aku keimanan

Berikanlah aku keikhlasan
Berikanlah aku ketenangan
Berikanlah aku kekhusyukan
Berikanlah aku keridhoan

Ya Allah...
Tunjukkanlah cahaya illahi-Mu
Terangi hatiku ketika gelap menyelimuti jiwa
Berikan peringatan-Mu sebelum Kau menurunkan adzab-Mu
Jangan Engkau bimbangkan hatiku setelah Engkau berikan petunjuk

Amiinn...

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Rabu, 03 September 2008

Jauh Kau Pergi

Pernah ada rasa cinta
Antara kita kini tinggal kenangan

Ingin kulupakan semua tentang dirimu
Namun tak lagi kan seperti dirimu oh kekasih

Jauh kau pergi meninggalkan diriku
Disini aku merindukan dirimu

Kini kucoba mencari penggantimu

Namun tak lagi kan seperti dirimu oh bintangku

* * * * *
Tentunya kita semua masih ingat donk ya lyric lagu di atas
Yang sempat menjadi bahan omongan khalayak ramai karena tragedi di balik lagunya
Tapi, terlepas dari semua hal tersebut di atas, lyric ini memang sangat mengena
Penuh dengan arti walaupun hanya terdiri dari beberapa bait saja
N sure, I like it ^_^

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

The Unique Personality


     Kali ini aku mau berbagi cerita tentang seseorang yang kalo menurut aku, beliau memiliki kepribadian yang sangat amat unik. Belum pernah kutemui orang seperti ini sebelumnya di kotaku. Sebut saja beliau Nenek Kamti. Begitu biasa orang-orang disana memanggilnya. Dalam usianya yang sudah terbilang senja, beliau masih sangat energik. Sangat berbeda dengan orang-orang lansia pada umumnya. Padahal usianya sudah 70 tahun lebih lho. Makanya aku sangat tertarik untuk menulis tentangnya di blogku ini. Karena jujur aku sangat tertarik dengan kepribadiannya.
     Beliau tinggal di salah satu kota di banjarmasin, tepatnya di Loktabat. Rumahnya dekat dengan sebuah masjid yang menjadi tempat kesehariannya untuk menjalani kehidupan agamanya. Sebagai tempatnya menghadiri pengajian, sholat, hingga mengais sedikit rezeki. Hmm... Kedengarannya sangat menarik bukan?
     Aku selalu berusaha meluangkan waktu untuk bercengkerama dengannya. Biasanya setiap pagi beliau selalu mampir ke rumah ibuku untuk menawarkan bantuan atau sekedar untuk menjenguk. Dengan menuntun kemudian mengayuh sepeda tuanya, beliau berangkat dari rumahnya kemana pun beliau ingin. Biasanya beliau paling sering pergi ke pasar. Malah hampir tiap pagi. Makanya beliau mampir ke rumah ibu untuk menawarkan jasa siapa tau aja ibu ada barang yang mau dititipkan untuk dibelikan di pasar tanpa pernah mau diberi imbalan. Betapa mulia bukan sifat nenek tua ini? Aku pun sampai heran dan terkagum-kagum ketika pertama kali melihat secara langsung kejadian ini. Aku berpikir, ternyata di saat-saat sekarang ini masih ada orang berbudi luhur seperti beliau. Sejak saat itulah aku sangat mengagumi sosoknya. Aku selalu mencari informasi tentang kesehariannya.
     Rasa tolong-menolong sangat besar tertanam di dalam dirinya. Juga sikap jujur yang sangat melekat dalam kepribadiannya. Semua itu membuatku selalu merenungkan setiap apa yang dilakukannya. Keunikan lainnya adalah, beliau tidak bisa memakan makanan yang "aneh-aneh". maksudnya disini adalah, beliau hanya memakan makanan-makanan tradisional, terutama makanan hasil olahannya sendiri. Beliau sangat tidak mengenal jenis makanan-makanan kemasan ataupun produksi pabrik yang memiliki bahan pengawet dengan aneka cita rasa. Intinya, beliau hanya memakan barang-barang yang bersifat alami, tanpa campuran bahan kimiawi atau sejenisnya. Makanya sampe ibuku bilang, orang tua satu ini memang sangat unik. Bahkan bisa dikatakan beliau hampir tidak pernah sakit. Selalu terlihat sehat dan energik dalam semua aktifitasnya.
     Ketika pertama kali aku melihatnya menuntun sepeda tuanya ketika akan pergi ke pasar, ada perasaan sangat bangga di dalam hatiku. Bangga karena sampai saat ini ternyata masih ada orang tua yang sangat bersemangat seperti beliau. Aku sampai tersenyum sendiri. Dalam hati aku berkata, "Wah, aku kalah ni dengan beliau yang bisa naik sepeda. Hehehe...". Karena jujur aku emang ga bisa naik sepeda, tapi langsung belajar naik sepeda motor. Emang banyak orang bilang itu ga masuk akal, tapi emang gitu kenyataannya. Sampe sekarang pun aku belum bisa naik sepeda. Hehehe... Memalukan banget ya.
     Dari jauh sudah kulihat beliau menuntun sepedanya dengan sangat hati-hati. Kulihat juga sebuah tas kecil yang dicantelkan di atas sepedanya itu. Sepeda itu sebenarnya tergolong agak tinggi dari badannya, hingga terlihat jelas kalau sebenarnya dia agak kesulitan untuk menuntunnya. Tapi, beliau tak pernah merasa lelah. Tetap dan selalu bersemangat untuk memulai hari. Pertama-tama aku bingung, kenapa tidak beliau naiki saja sepeda itu? Kenapa harus dengan menuntunnya? Dan belakangan aku tau alasannya, ternyata beliau menuntun sepeda itu ketika menganggap jalanan masih sangat ramai, jadi belum aman untuk mengayuhnya. Aku pun jadi semakin terkesima dengan alasannya. Memang pemikirannya sangat beralasan dan bertanggung jawab. Pemikiran yang sangat matang. Berbeda dengan kebanyakan orang muda, yang suka mengambil jalan pintas untuk melakukan berbagai hal dan perbuatan. Hmm... Aku pun kembali tersenyum sendiri melihat gelagat orang tua ini.
     Di suatu pagi, aku punya kesempatan untuk berbicara berdua dengannya. Entah kenapa pagi-pagi itu beliau datang lebih awal ke rumah ibu. Beliau membawa beberapa jajan dan makanan hasil buatannya sendiri untuk ibu. Memang begitulah beliau. Sangat suka untuk berbagi. Aku ajak beliau untuk sarapan bareng aku dan ibu. Tapi beliau menolak. Beliau lebih memilih untuk memakan jajan yang sudah sempat dibuat oleh ibu sebelumnya untuk sarapan. Beliau bilang kalau beliau tidak biasa sarapan terlalu pagi. Kecuali agak siangan sedikit, begitu katanya.
     Dari percakapan singkatku pagi itu dengannya, aku mendapatkan banyak informasi tentangnya. Terutama tentang kehidupan sehari-harinya. Karena aku memang sengaja untuk menanyakan langsung kepadanya. Ternyata beliau adalah salah satu orang tua yang tidak betah berdiam diri tanpa kegiatan. Beliau sangat aktif. Beliau pun menceritakan kegiatan sehari-harinya kepadaku. Dari bangun setelah sholat subuh, biasanya dia mempersiapkan diri untuk bersih-bersih rumah, kemudian pergi ke pasar mencari bahan-bahan dasar untuk membuat jajanan yang kemudian dijualnya ke tetangga sekitar atau bahkan yang sering dijualnya di masjid ketika beliau melakukan pengajian. Semua yang dijualnya hanyalah jajanan-jajanan kecil tradisional. Misalnya kacang asin, rempeyek, kerupuk, tapai ketan, keripik pisang, dan jajanan kecil lainnya. Kalau dilihat dari segi keuntungan, memang bukan profit yang diharapkannya. Tapi lebih sebagai pengisi kegiatan kesehariannya. Bagaimana tidak? Keuntungan dari berjualan makanan kecil itu hanyalah sedikit. Belum lagi beliau sering menyedekahkan sebagian dagangannya kepada santri-santri pesantren dekat masjid tempatnya tinggal. Memang sangat luhur budinya. Dan uniknya lagi, beliau selalu meninggalkan dagangannya di pintu masuk masjid. Tanpa pernah bertransaksi langsung dengan pembelinya. Beliau mempercayakan semuanya pada pembeli untuk mengambil jajan yang ingin dibeli dan kemudian menaruh uangnya di samping dagangannya sementara beliau mengikuti pengajian. Aneh bukan? Jaman sekarang mana ada penjual yang seperti itu. Tapi beliau mempercayakan dan mengikhlaskan semuanya kepada Allah. Dan salutnya lagi, tidak ada satupun dari pembeli yang curang. Memang sangat menakjubkan cara orang tua ini mengais rezeki di jalan Allah.
     Dan mungkin inilah sekelumit kisah tentang seseorang yang memiliki kepribadian yang patut kita contoh. Kepribadian yang sangat kuat dan tegar. Kehidupan yang berimbang antara dunia dan akhirat. Banyak pelajaran yang aku dapatkan darinya. Banyak pengalaman hidupnya yang membuatku terpana. Mudah-mudahan masa tuaku kelak jadi sepertinya yang selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan yang notabene sangat berat ini. Amiin...

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Selasa, 02 September 2008

Semua Menghilang

Duniaku berlalu penuh misteri
Begitu banyak cerita tanpa kata
Hingga terbersit seribu tanya
Betapa suci keagungan ilahi

Dan impianku pun menghilang
Dan kasihku pun menghilang
Dan alur ceritaku pun menghilang
Dan sahabatku pun menghilang

Tergantikan dengan kesucian tragedi
Yang menghentakkan setiap nafas nadi
Menjadi suatu kenyataan hakiki
Yang terukir abadi dalam suratan illahi robbi

Wahai sahabat illahi robbi
Wahai kekasih illahi robbi
Tunjukkanlah ketulusan hati suci
Hingga menjadi keterpanaan abadi
Yang kan selalu terlihat walau terhalang tirani
Menembus tirai duniawi dengan mata hati

Jangan pernah ada kemunafikan
Jangan pernah ada kesemuan
Tampakkanlah asa kejujuran
Di atas segala ketertutupan hati

Pada-Mu lah illahi robbi kami kembali

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..

Assalamualaikum....


     Marhaban Ya Ramadhan...!!!

     Yup, hari ini tepat tanggal 1 Ramadhan 1429 H. Bertepatan juga dengan hari kembali bekerjanya aku seperti biasa di kantor. Hmm... Ada banyak banget yang pengen aku ceritain. Terutama tentang pengalamanku selama cuti kemaren di kalsel. Tentang hal-hal baru yang sebelumnya memang belum pernah aku temui. Ada juga tentang pengalaman yang aku rasakan selama pengobatan dan operasiku kemaren. Pokoknya banyak banget yang akan aku tulis. Sampe aku berpikir, apa aku punya waktu buat nulis itu semua? Soalnya kan aku baru masuk kerja lagi, jadu otomatis kerjaanku di kantor pun lumayan menumpuk. Tapi... Insya Allah aku akan berusaha sebisa mungkin meluangkan waktu untuk menulis itu semua. Yeahh... Semangat!!!

     Wah, kayaknya hari ini aku belum bisa nulis banyak-banyak deh. Soalnya jadwal kerjaanku bener-bener padat banget. Agak sebel sih, soalnya kan aku udah lama ga nulis, pengennya secepat mungkin bisa nulis lagi, n kalo bisa sekalian banyak-banyak gitu. Hehehe... Tapi aku usahain, besok aku harus lebih banyak lagi menulis daripada hari ini. Itu harus!!! Udah 20 hari aku ga nulis. Rasanya sangat tidak mengenakan. Udah 20 hari juga aku ga bisa browsing iptek. Rasanya aku ketinggalan banyak pengetahuan dan berita-berita terkini seputar dunia internet.

     Oya, aku ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada semua temen-temenku yang menjalankan ibadah puasa. Semoga aja bulan ramadhan tahun ini membawa berkah yang sangat besar bagi kita semua. Membawa kedamaian dan ketentraman hati untuk kita. Juga mengembalikan kita kepada fitrah kita. Amiin Allahuma Amiin. Aku pribadi juga berharap akan terjadi perubahan besar pada diriku selama bulan ramadhan ini. Tentunya perubahan ke arah yang lebih positif. Aku sangat ingin lebih dekat dengan ilahi. Sebagaimana memang sudah seharusnya. Aku ingin menjadi muslimah sejati ^_^. Hehehe...

     

Baca selengkapnya, klik ajah disini ..