Selasa, 12 Mei 2009

Siang yang Tidak Biasa


Hari ini sungguh tak pernah saya bayangkan akan seperti ini. Saya sangat tersentak mendengar pertanyaan yang tidak biasa dari seorang teman, “apakah saya salah bila menuntut cerai dari suami saya?”. Astaghfirulloh… Rasanya saya seperti tersambar petir mendengar kata-katanya. Bergetar jiwa saya ikut merasakan kepedihan yang sedang dialami oleh teman saya ini. Ya Allah… Ringankanlah beban saudara saya ini. Tidak tega rasanya hati ini melihat penderitaan yang dialaminya. Ingin sekali saya membantunya, mengangkat semua beban dan penderitaannya. Tapi, tidak ada yang kuasa melakukan itu semua selain hanya Allah Ta’ala.

Kalau begitu Ya Allah… Tunjukkanlah kuasa-Mu padanya. Tunjukkalah betapa Maha Penyayangnya Engkau. Ya Allah… Dia benar-benar ingin kembali ke jalan-Mu, maka tuntunlah dia, jangan biarkan syetan kembali mengacaukan langkah-Nya. Berikanlah petunjuk-Mu padanya. Walaupun perceraian itu Engkau halalkan, namun... juga sangatlah Engkau benci bukan? Maka, jangan biarkan mereka bercerai Yaa Allah. Hentikanlah semua ini. Karena hanya dengan pertolongan-Mu lah mereka bisa terhindarkan dari hal yang paling Engkau benci itu.

Berapa banyak perceraian setiap harinya yang terjadi di dunia ini? Betapa murkanya Allah melihat ulah makhluk-Nya yang dengan sangat mudahnya memutuskan ikatan pernikahan ini? Mengapa harus begini? Apakah sudah tidak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga selain perceraian? Na’udzubillahimindzalik.

Ya Allah… Saya akan mengambil pelajaran dan pengalaman dari kejadian yang dialami oleh orang-orang disekeliling saya. Karena belum tentu saya punya waktu yang cukup untuk mengalami itu semua sendiri. Ya Allah… Kelak andaikan jodoh yang telah Engkau tentukan untuk saya datang, dan Engkau telah mengijinkan kami untuk menikah, maka kekalkanlah pernikahan itu. Hanya ajal yang akan memisahkan di dunia ini, namun kumpulkanlah kembali kami di surga-Mu kelak. Jangan biarkan syetan membisikkan kata-kata perceraian ditelinga kami, seluruh umat-Mu ini Ya Allah. Saya sangat takut sekali mendengarnya, apalagi untuk mengalaminya. Astaghfirullohal azhim.

Wahai sobat-sobat yang mulia, menikahlah karena menginginkan ridho dan surga-Nya, serta untuk menyempurnakan separuh agamamu. Janganlah pernah engkau menikah hanya karena menurutkan hawa nafsu semata, atau hanya karena takut akan usia yang kian merenta, itu semua hanya akan membawa kepada petaka belaka. Juga, janganlah memilih pendamping dengan hanya melihat fisik atau hartanya semata, karena kecantikan/kegantengan fisik itu hanyalah sementara, begitu pula dengan kekayaan akan harta benda hanyalah sesaat. Seiring berjalannya usia, kecantikan/kegantengan itu akan memudar dan hilang termakan renta. Harta pun hanyalah titipan sementara, dimana bila jasmanimu telah renta, kau tidak akan sanggup mengelola harta dunia yang kian banyaknya, dan bukan tidak mungkin semua itu akan lenyap begitu saja. Lalu apakah kalau sudah begitu kau akan meninggalkan yang lama dan mencari ganti yang baru yang lebih cantik/ganteng atau lebih berharta? Na’udzubillahimindzalik… Dengan begitu apa yang kau dapatkan? Bahagiakah engkau? Mungkin saja kau bisa bahagia, namun hanya kebahagiaan yang sesaat, seperti keindahan sesaat yang telah kau pilih.

Marilah kita berdoa bersama-sama agar kelak diberikan jodoh yang bisa menjadi Imam Sejati (bagi para akhwat), serta bisa menjadi ma’mum sholeha yang sangat taat (bagi para ikhwan). Tentu kebahagiaan sejati pula lah yang akan kita dapatkan bila nasib membawa kita pada jodoh yang memiliki keindahan keimanan yang sejati. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang diberi petunjuk dan hidayah oleh Allah. Amin Allahuma Amin.



7 komentar:

HAPIA Mesir mengatakan...

Rosulullah bersabda:" sungguh aneh perkara seorang mukmin, sesungguhnya setiap perkaranya semuanya adalah baik, dan tidak memiliki perkara tersebut kecuali orang mukmin.....jika dia mendapatkan kebahagiaan maka ia besyukur,,dan jika tertimpa musibah maka ia bersabar."

yuliani indri lestari mengatakan...

@hapia mesir : itulah makhluk Allah yg paling susah diduga ya akhi...:)

Lora Amir Syamlan mengatakan...

Manusia, khususnya kaum muda muslim, hendaknya memahami bahwa hakekat Jodoh adalah pasangan hidup atau belahan jiwa. Makanya dalam bahasa Jawa isteri disebut sebagai Garwo atau Sigarane Nyowo (belahan Jiwa). Jadikan Tanda-tanda/sinyal yang diberikan oleh Allah SWT dalam menggapai Jodoh yaitu ada getaran jiwa pada waktu melihat sang calon pasangan hidup, ada kenyamanan berada disisinya, dan ada ketentraman pada waktu melihat sosok dirinya, tanpa nampak terlihat menilai kekurangan/kelebihan fisik masing-masing. Sedangkan Sinyal-sinyal yang datang dari setan menunjukkan kecendrungan seseorang kepada hal yang bersifat material seperti harta, fisik dan pendidikan.
Jadi kalau sampai ada kecendrungan ke arah cerai, sepertinya ada sesuatu yang salah dalam cara menggapai sang jodoh impian hati.
Saran saya, renungkan kembali keinginan berpisah, bersabar dan berdoa agar pasangan hidup menjadi lebih baik adalah solusinya. Boleh jadi dengan cobaan itu ada rencana Allah SWT akan memberikan kehidupan yang lebih baik.
Insyaa Allah.

yuliani indri lestari mengatakan...

@lora amir husein : amin. terimakasih atas pnjelasan dan doa dri ukhty lora, insya Allah akn sy akn smpaikan pada tman sy itu. jazakillahu khoiro ya ukhty :)

yuliani indri lestari mengatakan...

@lora amir husein : astaghfirullah... maaf beribu maaf ya, sy kira anda seorang akhwat, sy bru tau stlh mlihat blog anda. maafin sy ya, sy bner2 ga sngaja T_T

arumsekartaji mengatakan...

Hidup mati jodoh rejeki kemalangan kesusahan dan ketidakberdayaan terjadi semata atas Izin-Nya.Kalau kita diuji dengan kemalangan bersabar dan kalau diuji dengan kesenangan bersyukur sebab siklus kehidupan setiap insan laksana roda berputar. Ada kalanya ada dititik atas ada kalanya ada dititik bawah.
Tidak ada yang langgeng di dunia ini. Semua akan kembali kepada-Nya. Nah kalau kita merasa bahwa diri kita berasal dari tidak ada menjadi ada dan nantinya kembali tidak ada lagi dan terakhir kali diadakan kembali di hari pembalasan tidak perlu dikhawatirkan sesuatu dalam hidup ini. Semua sudah diatur oleh-Nya.Tinggal kita menjalankan aturan hidup ini sesuai dengan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

Unknown mengatakan...

Thanks Bermanfaat Artikelnya, Insya Allah Sukses Selalu. Silahkan Klik Tautan Dibawah Ini :
Toko Online HerbalKing Obat HerbalGudang Obat HerbalJual Obat HerbalJual HerbalJual Produk HerbalJual Herbal MurahHerbal BandungProduk HerbalHerbal HabbatsAozora Shop Onlinetoko onlineJual Baju AnakJual Baju BayiJual Baju DewasaJual Sepatu BayiJual Sepatu anak AnakJual Sepatu DewasaJual Perlengkapan BayiJual Perlengkapan Anak AnakJual Perlengkapan DewasaTupperwareTupperware MurahTupperware UpdateTupperware Bandung juaraJual TupperwareKatalog TupperwareJual Online TupperwareTupperware ResepTupperware katalog baruRaja Tupperware BandungCollection TupperwareMadu Anak SuperMadu Anak CerdasJual Madu Anak SuperPusat Jual Madu Anak SuperJual Madu SuperMadu Anak SuperJual Madu AnakToko Madu AnakAgen Madu Anak SuperDistributor Madu Anak Super

Posting Komentar

Sabar dalam bertindak, santun dalam berucap...