Senin, 06 Juli 2009

Berbohong Demi Kebaikan? Benarkah?


Pada saat kita melakukan suatu kebohongan atau beberapa kebohongan dalam keadaan terpaksa atau dipaksa, kadang hal ini akan membuat kita bertanya-tanya, “ini dosa ga sih?”.

Seorang ibu berkata pada anaknya yang masih kecil, “adek ga boleh bo’ong ya, bo’ong itu dosa lho, ntar bisa masuk neraka”. Si anak kecil hanya manggut-manggut ga jelas -soalnya masih terlalu kecil untuk mengerti arti dari perkataan mamanya-. Tapi anehnya, perkataan seperti itu -yang ibu katakan pada anaknya tadi- lebih sering kita jumpai diucapkan atau dilontarkan pada anak kecil, sedangkan pada orang dewasa hampir jarang sekali dijumpai. Pertanyaannya adalah, apakah orang dewasa sudah tidak pernah melakukan kebohongan lagi? Atau ….? (bila berminat, silahkan isi titik-titik pada kotak komentar sesuai dengan pemikiran masing-masing)

Ada lagi nih pernyataan yang kadang-kadang bisa disalah-artikan oleh orang-orang yang suka menyalah-artikan
-halah...dibolak balik nih, abis bingung ga tau sebutannya apaan :D-. Berbohong demi kebaikan. Itu yang gimana sih? Batasannya sampe mana sih? Ada yang bisa memberikan penjelasan detail ke saya?

Berbohong demi kebaikan. Tidak jarang kita temukan istilah ini, bahkan bisa dikatakan sangat sering. Saya pun sering menemukan teman-teman yang berkata seperti itu di tempat saya bekerja yang lama. Karena ada salah satu teman yang pekerjaannya setiap hari adalah diharuskan untuk mengolah data sedemikian rupa sehingga bisa menguntungkan bagi pihak perusahaan. Walaupun mungkin data inputan itu sebenarnya tidak ada, tapi ya dikarang-karang aja. Dengan tujuan untuk mengharumkan nama perusahaan atau agar perusahaan yang besangkutan dipandang wahhh oleh pihak tertentu. Atau untuk pengajuan suatu proposal atau pen-donatur-an. Atau malah perusahaan itu sendiri sebenarnya terpaksa melakukan manipulasi ini karena keharusan dalam pencapaian suatu target yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh para donatur ataupun rekan jawatan perusahaan? Entahlah... Yang pasti, jawaban atau alasannya tidak jauh-jauh dari alasan yang saya kemukakan diatas.

Dan sekarang, kayaknya saya juga diharuskan untuk melakukan seperti apa yang dilakukan temen saya tadi tersebut diatas. Ga banyak sih, hanya satu bendel data aja. Untuk persyaratan pengajuan pembukaan rekening giro, credit card dan transaksi perbankan lainnya. Ya mungkin yang berbeda antara saya dan teman saya itu hanyalah terletak pada skalanya. Dia besar dan saya kecil
-apakah satu bendel data bisa dibilang berskala kecil? au ah…-. Tapi besar atau kecil, tetap saja ini merupakan suatu kebohongan. Saya pun agak ragu untuk mengatakan seperti yang dikatakan teman saya itu. Berbohong demi kebaikan. Rasanya saya tidak sanggup untuk mengatakan itu. Benarkah ini demi kebaikan? Kebaikan siapa? -tentu saja bukan untuk kebaikan saya ckckck :D-
Fyuhh… Bagi sobat yang pernah atau bahkan sedang berada dalam posisi saya, pasti hanya bisa mengambil nafas panjang dan mencoba berserah. Bagaimana tidak? Secara posisi kita adalah karyawan yang merupakan bawahan yang harus tunduk pada perintah atasan seputar pekerjaan kantor. Jika tidak maka akan terjadi pembantaian di dunia pekerjaan (baca:pemecatan). Pernah juga sih terpikir untuk membantah. Tapi efeknya itu lho. Bila hanya saya sih yang merasakannya gak papa, tapi keluarga saya juga harus merasakannya. Nah gimana tuh? Alhasil, bertahan dulu deh. Minimal mpe dapat job di tempat lain yang bener-bener anti per-manipulasi-an. Tapi apakah tempat kerja seperti itu ada? Wallahu’alam. Karena bila saya bicarakan mengenai masalah ini ke temen-temen saya, mereka selalu bilang kalau hal ini lumrah terjadi di dunia kerja. Whatsss? Benarkah suatu kebohongan akan menjadi suatu ke-lumrah-an pada masa yang akan datang? Untung saja manusia tidak seperti tokoh cartoon pinokio yang hidungnya akan memanjang tiap kali berbohong. Kalo iya, ga kebayang tuh seberapa panjang hidung kita sekarang. Ckckckck :D.

*semoga Allah memberi pencerahan kepada kita semua dalam hal ini, agar tidak menjadikan ‘berbohong demi kebaikan’ sebagai tameng untuk melakukan kebohongan yang sebenarnya. Amin.

20 komentar:

mr.snugglemars mengatakan...

white lies,
kadang kalo memang perlu ya gpp..

kalo gak perlu banget mending jangan..

Roizzz mengatakan...

hhehhee memang zaman skrang hal buruk kadang dijadikan baik...sedangkan hal baik dijadikan buruk.. bingung jadinya... orang melakukan perbuatan buruk karena didalamnya ada hal yg baik, yo wessss yang penting jangan terlalu sring ajalah ngeboong-nya ntar kelewat batassss... huehueheue...

Anonim mengatakan...

:D

Digital Baca mengatakan...

Memang serba salah klo posisi sebagai karyawan, ada kalanya hal tersebut datang menghiasi, semoga kita terhindar dari hal2 yang tidak baik.

orange mengatakan...

nice blog and information . . .

Unknown mengatakan...

yup setuju banget dengan kalimat; tidak menjadikan ‘berbohong demi kebaikan’ sebagai tameng untuk melakukan kebohongan yang sebenarnya. karena yang jadi masalah adalah; demi kebaikan versi siapa? :D
nice sharing...

Freya mengatakan...

kalo menurut gw ya....

Yang namanya bohong ya bohong. Ga ada yang white and black. Semuanya sama saja dan sama dosanya.

Tapi, itu menurut gw seh

Freya mengatakan...

BTW, salam kenal ya. Jangan lupa sering bertandang ke kandang aye hehehe.

Peace.

And God Bless.

Syehfudin mengatakan...

Kalo Menurut saya kan sama - sama bohong.... Heheheh
Tapi gtw deng...

Jacko mengatakan...

Biar gimana juga, bohong itu dosa

azarre mengatakan...

Such a white lie...:thinking:

Pada dasar nya berbohong itu emank dosa. Berbohong dalam konteks lain misal demi melindungi orang yang tidak berdosa dikejar oleh pembunuh, boleh berbohong dengan mengatakan tidak tahu bila ditanya tentangnya. Bila dikatakan bahwa pada zaman rosul beliau pernah berbohong demi kebaikan maka menurut saya kurang tepat. Rosul dalam suatu hadits diceritakan bahwa ketika beliau ditanya mengenai keberadaan seseorang dan beliau tahu orang itu tidak berdosa, maka beliau mundur selangkah lalu menjawab kurang lebih "Selama saya berada disini saya tidak melihatnya". Dan selamatlah orang yang hendak dibunuh tsb.

Kalo zaman sekarang mah sudah beda. Banyak yang bahkan menutupi kebohongannya dengan kebaikan palsu. Nais post.

rachmat mengatakan...

aq manusia biasa yang pernah berbohong tapi aq slalu berusaha untuk tidak berbohong

yuliani indri lestari mengatakan...

@denny :
iya sih sob, tapi perasaannya ttp aja ga enak gtu.

@qumfullboy :
ya itu td izz, jgn mpe dijadikan alasan/tameng utk kbhongan yg sbnernya

@aearc :
:D jg. mksdnya apaan ya nyengir2 gtu =))

@digital baca :
amin

@orange :
biasa aja ahh

@rana rasuna :
nah itu dia sob, kebaikan versi siapa dan utk siapa?

@freya :
:). GBU too

@jacko :
hmm... speecless

@azarre :
bener bgt sob. sebisa mungkin emang harus menghindari yang namanya bhong. semisal cara rosul tadi. trmksh byk ats pelajarannya :)

@rachmat :
kita semua emang manusia biasa sob. ga da yg smpurna. hanya bisa berusaha utk selalu dan selalu mmperbaiki diri. setuju? :)

Faiz Ibnu mengatakan...

@azare:
Aku setuju sm km. Benar itu sifat'y unconditional/mutlak, sedangkan penilaian Baik tu hrs diliat 'konteksnya'.

Nah, untuk lebih jelas kita ubah keputusan dari Rosul. Apa yang terjadi jika Rosul berkata yg sebenarnya...Tentunya, orang yg tidak bersalah itu akan dibunuh dan orang yang membunuh mendapat dosa atas pembunuhannya dan 'main hakim sendiri'.

Dan bagaimana bila Rosul berkata sebaliknya? Tentu akan mendatangkan kebaikan.

Kebaikan untuk siapa?

Tentu saja bagi kedua belah pihak yg terlibat konflik(orang yg tidak bersalah tadi batal 'dibunuh' dan orang yg ingin membunuh itu batal 'membunuh' dan mendapat dosa).


Versi siapa?

Saya yakin Dalam kondisi itu semua agama yg baik akan menyetujui sikap dari Rosul.


Sori kepanjangan...hehehe^^
Lam knal y;

Alnect Computer mengatakan...

sebetulnya sih baik atau tidak istilah ini dikembalikan ke masing2 org.. :)

yuliani indri lestari mengatakan...

@vaizz :
wah, pelajaran yg sangat berharga, tq bgt ya sob. lbh pnjang jg gpp, tapi bayar...wkwwkwk =)). canda dink

@alnect comp :
ni lg promosi ya :D. smoga menang kontes deh ya :)

kutu buku mengatakan...

Berbohong adalah suatu kejahatan atau dosa (ber-nilai negatif), di sebut berbohong demi kebaikan adalah yg hasil atau dampak akibatnya masih bernilai positif atau lebih banyak menghasilkan kebaikan pada banyak orang dari pada yg telah di rugikan. Yang termasuk berbohong yg baik adalah seperti untuk menyelamatkan atau mengalah untuk menggangkat harga diri (menghargai) banyak orang baik, jadi sama seperti "mengalah untuk menang".

Memang dalam hal menilai mana yang baik dan mana yang jahat bisa berbeda2, karena mempunyai sudut pandang yang berbeda

dengan kepentingannya masing2. Ukurannya ada pada hati nurani, perbuatan baik di mata Tuhan di nilai menggunakan hukum

Kasih, dimana Kasih itu murah hati, lemah lembut, memaafkan, tidak menghakimi, dan bijaksana.

Sebaliknya, Terkadang jujur itu jg bisa menyakitkan atau merugikan orang karena akibatnya bisa bernilai negatif ke lebih banyak orang baik. Mengatakan kejujuran juga bisa membuat orang lain merasa buruk sehingga membuat sebuah hubungan menjadi tidak baik. Dengan jujur berarti membuka privasi diri sendiri atau orang lain, dan akan berdampak negatif jika di ketahui orang yang jahat, yaitu bisa di manfaatkan untuk kejahatan.

Balik lagi semua ilmu itu bisa di gunakan untuk kebaikan dan bisa di gunakan untuk kejahatan, jadi gunakan di situasi dan kondisi yang tepat, lebih baik berbohong demi kebaikan dari pada jujur yang berdampak negatif, tapi lebih baik lagi jujur yang membawa kebaikan.

Anonim mengatakan...

booang demi kebaikan yaa gak ada

ya namanya bohong ujungnya pangkalnya dusta dusta pangkalnya dosa...

uratan dosa dusta uratan ke 5.. dan yg pertama adalah syirik

Unknown mengatakan...

Thanks Bermanfaat Artikelnya, Insya Allah Sukses Selalu. Silahkan Klik Tautan Dibawah Ini :
Toko Online HerbalKing Obat HerbalGudang Obat HerbalJual Obat HerbalJual HerbalJual Produk HerbalJual Herbal MurahHerbal BandungProduk HerbalHerbal HabbatsAozora Shop Onlinetoko onlineJual Baju AnakJual Baju BayiJual Baju DewasaJual Sepatu BayiJual Sepatu anak AnakJual Sepatu DewasaJual Perlengkapan BayiJual Perlengkapan Anak AnakJual Perlengkapan DewasaTupperwareTupperware MurahTupperware UpdateTupperware Bandung juaraJual TupperwareKatalog TupperwareJual Online TupperwareTupperware ResepTupperware katalog baruRaja Tupperware BandungCollection TupperwareMadu Anak SuperMadu Anak CerdasJual Madu Anak SuperPusat Jual Madu Anak SuperJual Madu SuperMadu Anak SuperJual Madu AnakToko Madu AnakAgen Madu Anak SuperDistributor Madu Anak Super

Membuat Pupuk Organik dari Sampah Rumah Tangga mengatakan...

menurut saya pribadi tentu saja tidak benar

Posting Komentar

Sabar dalam bertindak, santun dalam berucap...