Senin, 21 Juni 2010

Tholabul 'ilmi


Bismillah…

Kali ini saya mau sedikit berbagi ilmu yang udah saya dapatkan dari kegiatan pengajian umum bulanan edisi bulan kemaren. Karena cukup lumayan panjang, jadi baru sekarang sempet ngelarin nulisnya dan baru bisa diposting. Karena butuh waktu juga buat ngingat-ngingat semua hal yang disampaikan pembicara waktu itu, biar ga ada yang ketinggalan ditulis di sini.


Langsung aja ya sob^^


Acara pertama bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Imam yang dilanjutkan makna plus keterangan dari tiap-tiap ayat. Kali ini yang dibahas adalah surat Al-Hujurãt ayat 11 – 18. Ayat ini menerangkan tentang larangan menghina/memperolok, larangan banyak berprasangka dan lain-lain.


Di ayat 11 dijelaskan, suatu kaum dilarang memperolok/menghina kaum yang lain, karena bisa saja ternyata kaum yang diperolok/dihina tadi sesungguhnya lebih baik daripada kaum yang memperolok/menghina. Begitu juga larangan bagi wanita untuk menghina wanita yang lain karena boleh jadi wanita yang dihina itu lebih baik daripada wanita yang menghina. Dan janganlah mencela sesama mukmin (orang yang beriman). Di ayat ini dikiaskan bahwa mukmin itu hakikatnya adalah seperti badan yang satu. Bila salah satu anggota badan mengalami sakit maka secara otomatis anggota badan yang lain juga akan merasakan sakit itu. Begitu juga seharusnya sebagai sesama mukmin, bila salah seorang mukmin mengalami kesusahan, sudah sewajarnya mukmin yang lain ikut merasakan kesusahan itu dan bersama-sama mencari jalan keluar dari kesusahan yang sedang dialami. Selanjutnya juga dijelaskan perihal larangan memanggil seseorang dengan gelaran-gelaran yang buruk. Misalnya dengan sebutan “si jelek”, “si pendek”, “si gendut”, “si kurus”, dan lain sebagainya. Yang mana orang yang kita panggil sebenarnya sangat tidak ridho dengan sebutan-sebutan kita tadi. Dihatinya menyimpan rasa kesal dan sakit hati. Pokoknya dia sangat tidak ridho. Maka berdosalah kita karena telah menyakitinya. Padahal kita adalah sesama mukmin yang merupakan saudara. Seperti disebutkan diatas, mukmin itu layaknya badan yang satu.


Layakkah kita menyakiti saudara kita sendiri apapun alasannya? Apakah kita tidak merasa sakit bila saudara kita sakit padahal hakikatnya mukmin itu adalah badan yang satu?


Na’udzubillahi min dzalik… Aku berlindung padaMu dari yang demikian itu ya Allah…


Di ayat 12 dijelaskan, orang-orang yang beriman diperintah oleh Allah agar menjauhi kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah pula sebagian dari kalian menggunjing sebagian yang lain. Karena sesungguhnya, seseorang yang menggunjing saudaranya, sama halnya dengan memakan daging saudaranya itu yang sudah mati (bangkai). Tentulah ia akan merasa sangat jijik. Maka dari itu, jangan pernah menggunjing orang lain bila tidak ingin kelak di akhirat disuguhi dan dipaksa memakan makanan dari bangkai saudaranya sendiri.


Ayat 13 menjelaskan tentang bahwasanya Allah menciptakan manusia dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan daripadanya suku-suku dan bangsa-bangsa yang banyak, tujuannya adalah agar kita saling mengenal satu sama lain.


Ayat 14 – 18 menjelaskan tentang bab keimanan. Ada seorang Arab Badui berkata kepada rasul, “Kami telah beriman”. Dan Allah menyuruh rasul agar berkata kepada badui itu, “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah berserah (islam)’…..”. Pelajaran yang bisa kita petik adalah, seseorang belum bisa dikatakan telah beriman sehingga ia menyatakan keIslamannya terlebih dahulu. Karena iman itu letaknya di dalam hati. Tidak cukup hanya dilafalkan. Tapi harus dibarengi dengan perbuatan yang sesuai dengan syari’at keimanan. Maka seiringlah antara hati, lisan dan perbuatannya. Inilah mukmin (orang iman) sejati.


Acara kedua dilanjutkan dengan syi’ar-syi’ar agama yang disampaikan oleh Bpk. Subandi. Kemudian dilanjutkan oleh Bpk. Mutasan yang menyampaikan nasehat-nasehat agama. Subhanallah… nasehatnya sangat memenuhi relung jiwa. Ajakan-ajakan dalam berbuat kebajikan, menertibkan ibadah wajib maupun sunah, meningkatkan pembelaan fi sabilillah, memperdalam ilmu agama, meningkatkan kefahaman agama, menjauhi segala yang munkar, dan masih banyak lagi.


Acara selanjutnya yang merupakan acara terakhir adalah, pembacaan hadist berikut makna dan keterangannya oleh Ustadz Assadin. Kali ini yang dibahas adalah dalil-dalil bab wanita.

1. Innal muslimiina wal muslimaati wal mu’miniina wal m’minaati wal qonitiina wal qonitaati wassodiqiina wassodiqooti wassobiriina wassobirooti wal khosyi’iina wal khosyi’aati wal mutasoddiqiina wal mutasoddiqooti wasso’imiina wassoo’imaati wal hafidzhiina furuujahum wal hafidzhooti wazzakiriinallaha katsiron wazzakirooti a’addallahu lahum magfirotan wa ajron adzhiima. (Al Ahzab 35)

Keterangannya :

Sesungguhnya orang islam laki-laki, dan orang islam perempuan, dan mukmin laki-laki, dan mukmin perempuan, dan laki-laki yang patuh, dan perempuan yang patuh, dan laki-laki yang benar, dan perempuan yang benar, dan laki-laki yang sabar, dan perempuan yang sabar, dan laki-laki yang khusyuk, dan prempuan yang khusyuk, dan laki-laki yang sodaqoh (sedekah), dan perempuan yang sodaqoh (sedekah), dan laki-laki yang puasa, dan perempuan yang puasa, dan laki-laki yang menjaga farji/kemaluannya (dari perbuatan maksiat/zina), dan perempuan yang menjaga farji/kemaluannya (dari perbuatan maksiat/zina), dan laki-laki yang banyak mengingat Allah (dzikir), dan perempuan yang banyak mengingat Allah (dzikir), Allah telah mempersiapkan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.


2. Wal mu’minuuna wal mu’minaatu ba’duhum awliyaa’u ba’din ya’muruuna bilma’rufi wa yanhawna anil munkari wa yuqiimumuunassholaata wa yu’tunazzakaata wa yutii’uunallah wa rosuulahuu ula’ika sayarhamuhumullahu. Innallaha aziizun hakiim. wa ‘adallahul mu’miniina wal mu’minaati jannaatin tajri min tahtihal anhaaru kholidiina fiihaa wa masaakina toyyibatan fii jannaa ti adn, wa ridwaanun minallahi akbaru dzaalika huwal fauzul adzhim. (At Tawbah 71-72)

Keterangannya :

Dan mukmin laki-laki, dan mukmin perempuan, sebagian mereka adalah kekasih sebagian yang lain. Dan perintah mereka dengan kebaikan, dan mencegah mereka dari kemunkaran, dan menetapi mereka pada sholat, dan mendatangkan (mengeluarkan) mereka pada zakat, dan to’at mereka kepada Allah dan utusanNya. Demikian itu mereka, maka Allah akan menyayangi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Menghukumi. Dan Allah telah menyediakan bagi mukmin laki-laki dan perempuan itu surga, yang mengalir (dari bawahnya surga) beberapa sungai, dan beberapa tempat yang bagus di dalam Surga ‘And. Dan keridhoan Allah itu adalah lebih besar dan merupakan keuntungan yang besar.


3. Wa dhoroballahu matsalan lilladzi na’amanumro’ata fir’awna idz qolat rabbi bni lii ‘indaka baita fil jannati wa najjinii min fir’auwna wa ‘amalihi wa najjinii minal qoumidzholimiin. (At Tahrim 11)

Keterangannya :

Dan Allah telah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman yaitu istrinya fir’aun. Ketika itu dia berkata, “Wahai Tuhanku, membangunkanlah Engkau untukku dari sisi Engkau pada sebuah rumah di dalam surga. Dan menyelamatkanlah Engkau padaku dari fir’aun dan perbuatannya. Dan menyelamatkanlah Engkau padaku dari kaum yang menganiaya (dhzolim).


4. An mu’ad ibni jabal qola, qola rosulallahi sollallahu alaihi wasallam, laa tu’zii imro’atun zawjaha illa qolat zawjatuhu minal huuril ‘iini laa tu’ziihi qo talakillahu fa innama huwa ‘indaka dakhiilun aw syaka an yufa riqoki ilaina. (Riwayat Ibni Majid fi Kitabu Nikah)

Keterangannya :

Dari mu’ad bin jaba, berkata mu’ad, telah bersabda rosullallahu sollallahi alaihi wasallam, janganlah wanita (istri) menyakiti pada suaminya kecuali akan berkata para bidadari bermata jeli pada istri tersebut, “Janganlah kamu (istri) menyakiti pada suamimu, semoga Allah melaknati padamu (istri). Maka sesungguhnya suamimu hanya sebentar berada di sisimu dan bahwasanya hampir saja suamimu akan memisah padamu dan akan berpaling pada kami (bidadari)”.


5. An ummi salamah qolat, qola rosulallahi sollallahu alaihi wasallam, ayyuma imroatin maatat wa zawjuha anhu roodhin dakholatil jannah. (Riwayat Tirmidzi)

Keterangannya :

Dari ummi salamah, berkata ummi salamah, telah bersabda rosulallahi sollallahu alaihi wasallam, “Dimana wanita (istri) yang mati sedangkan suaminya ridho maka masuklah istri tersebut ke dalam surga.”


6. An Abi Hurairoh an nabiyyi sollallahu alaihi wasallam qola, law kuntu aamiron ahadan an yasjuda li’ahadin la’amartul mari’ata an tasjuda li zawjiha. (Riwayat Tirmidzi)

Keterangannya :

Dari abi hurairoh, dari nabi saw, bersabda nabi, “Seandainya ada aku (nabi) memerintah pada seseorang agar sujud seseorang pada seseorang yang lain, niscaya aku akan perintah pada wanita (istri) agar sujud dia (istri) pada suaminya”.


7. An annas ibni malik qola… faqolannabiyyu sollallahu alaihi wasallam, la yasluhu li basyarin anyasjuda li basyarin walaw solaha li basyarin an yasjuda li basyarin la’amartul mar’ata an tasjuda lizawjiha min idhzom haqqohi ‘alaiha walladzi nafsi biyadihi law kaana min qodamihi ila mafriq ro’sihi qurhah, tanbajisu bil qoyhi wassodiidi tsummastaqbalathu falahasathu ma ‘addat haqqhu. (Riwayat Ahmad)

Keterangannya :

Dari annas bin malik, berkata annas, telah bersabda nabi saw, “tidak pantas bagi manusia sujud kepada manusia yang lain, seandainya pantas pada manusia bahwa sujud manusia kepada manusia yang lain niscaya perintah aku (nabi) pada waita (istri) agar sujud istri pada suaminya, karena besarnya hak suami atas wanita (istrinya). Demi dzat yang diriku (nabi) ditangannya dzat, seandainya ada dari telapak kaki suami hingga tengah kepala suami dipenuhi luka, dan mengalirlah nanah dari luka tersebut, dan nanah yang bercampur dengan darah, kemudian menghadap istri pada suami lalu menjilati istri pada seluruh nanah, tidak mendatangi istri pada hak suami (maksudnya hak suami masih belum terpenuhi, saking besarnya hak suami atas istri)”.


8. An abi hurairoh qola, qola rosullullahi sollallahu alaihi wasallam, idza da’arrojulu imro’atahu ila firosyihi fa’abat, fabaata ghodbaana ‘alaiha, la’anathal malaa’ikatu hatta tusbiha. (Riwayat Bukhori)

Keterangannya :

Dari abi hurairoh, berkata abi hurairoh, telah bersabda rosul saw, “Ketika memanggil suami pada istrinya pada alasnya suami, maka menolak istri (atas panggilan suami), maka bermalam suami dalam keadaan marah atas istri, maka malaikat pun melaknati pada istri hingga tiba waktu pagi.


9. An qoys ibni tholqi an abih tholqi ibni ali qola, qola rosulullahi sollallahu alaihi wasallam, idzarrojulu da’a zawjatahu lihajatihi falta’tihi wa’n kaanat alattnnuur. (Riwayat Tirmidzi)

Keterangannya :

Dari qoys ibni tholqi, dari bapaknya (tholqi ibni ali), berkata tholqi ibni ali, telah bersabda rosul saw. “Ketika seorang laki-laki (suami) memanggil pada istrinya karena keperluannya/hajat (suami), maka mendatangilah istri pada suami meskipun istri sedang di dapur”.


10. An Tsauban qola lamma nazala fil fiddhoti wazzahabi ma nazala qooluu fa’ayyal mal nattakhizu qoola umar fa’ana a’lamu lakum dzalika fa’awdho’a ala ba’iirhi fa’adrokannabiyya sollallahu alaihi wasallam wa’ana fii atsarhi fa qola ya rosulullah ayyamaal nattkhizu faqola liyattakhiz ‘ahadukum qolban syaakiroon, walisaanan dzaakiroon, wa zawjatan mu’minatan tu’iinu ‘ahadakum ‘ala amril aakhiroh. (Riwayat Ibni Majid fi Kitabu Nikah)

Keterangannya :

Dari tsauban, berkata tsauban, ketika turun dalil di dalam urusan perak dan emas (At Taubah 34), maka berkata mereka sahabat, “Mana harta yang bisa kami ambil/cari?”. Berkata umar, “akan memberitahu aku pada kalian”. Demikian itu mempercepat umar pada untanya dan menemui rosul. Umar berkata, “Wahai rosul, manakah harta yang boleh kami ambil/cari?”, rosul bersabda “Supaya mengambil kalian pada hati yang bersyukur, pada lisan yang berdzikir, dan pada istri yang beriman, yang akan menolong (istri) pada kalian di dalam perkara akhirat kalian”.


Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Alhamdulillahi jazakumullahu khoiro. Tuntas sudah bahasan mengenai pengajian umum kali ini. Rasanya tidak menyesal saya meninggalkan workshop FLP demi mengikuti pengajian yang penuh barokah ini. Semoga Allah senantiasa memberikan manfaat dan barokah atas semua nasehat-nasehat emas yang saya dapat hari ini. Amin. Semangaaaaaattttttt……..^.^


Semoga dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah bagi kita semua.

21 komentar:

Ummiega mengatakan...

Saya dihadapkan pada pilihan, ayah atau suami...

Aryadevi mengatakan...

Yul ....^_^, maaf, staff admin di perusahaan mana?

ryankampur mengatakan...

artikelnya panjang bgt,, jadi baca'a stngah2 dulu deh.. . hehehe

Aryadevi mengatakan...

tidak masalah ndri ^_^ mau manggil apa, yang penting didasari hati yang saling menghargai itu sudah cukup.Malah lebih akrab kalau tetap dengan panggilan sobat atau teman...^_^

secangkir teh dan sekerat roti mengatakan...

assalamualaikum... :)

zan P O P mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
zan P O P mengatakan...

panjang juga ya...saran dikit ya sob,klo bisa posting yg panjang kayak gini di bagi dalam beberapa part (misalnya 2 kali posting) biar yang baca ga pada bosen...just saran dari seorang sobat ^__^

buret mengatakan...

bagi sebagian orang, saling mengguncingkan satu sama lain sudah menjadi kegiatan rutin, bahkan menjadi prioritas acara entertainment. terima kasih mba artikelnya.

hiddenroof mengatakan...

mari bersemangat dalam menuntut ilmu ^ ^

catatan kecilku mengatakan...

Hasil pengajian umum yang 'dilaporkan' secara detil nih... Makasih udah berbagi.

ToPu mengatakan...

yupz, karena yang menghina sesungguhnya Dia sama saja buruknya atau lebih buruk dari orang yang dihinanya.........

Niy bagian yang awal ja yah...

hehehehe......

indri mengatakan...

@ummiega :
maksudnya gmna itu sob?

@aryadevi :
PG sob :)

@ryankampur :
ckckck... panjang artikelnya, panjang juga ilmunya sob :)

@aryadevi :
sippp... keep smile n spirit^^

@secangkir teh :
waalaikumsalam warohmatullah wabarokatuh :)

@zan :
syukron masukannya :)

@buret :
na'udzubillahi min dzalika... scra tdk sdar, sdh byk sekali ya bangkai sodara sendiri yang dimakan.

@riafvanti :
yup... smangatttttttt....^^

@catatan kecilku :
iya nih. Laporan Selesai "sambil ngikutin gaya pemimpin upacara tiap senin pas lagi laporan" xixixi

sama2 :)

@topu :
sesuai dalil diatas memang dmkian adanya sob :)

hehehe... blh yg mana aja sob :)

Helman Story mengatakan...

balum sampai ilmunya nah...katinggian banar

elok langita mengatakan...

assalamu'alalikum ya ukhti.. izin follow iaah.. kalau berkenan mohon follow balik.. hehe.. mkashy..

:D

mkashy juga buat komentar dan kunjungannyaaaaa...:D

indri mengatakan...

@helman :
iyakah? bah dasar jua lah... kada jua ka'ai, sama2 belajar jua nyman btambah jua pa'isian hati :)

@elok :
wa'alaikumsalam... silahkan neng.. sy udh follow back :)

axc mengatakan...

nice post

Kang Khalid mengatakan...

mksih ya..d bknjung & follow. I dah follow balik...blog ini bgs.

Unknown mengatakan...

postingan yang panjang
makasih sobat

Rubiyant|Photo mengatakan...

posting yang menyejukkan hati untuk kembali pada arah tuntunan ilahi, thanks sob atas sharenya, salam kenal ....

munir ardi mengatakan...

terimakasih sudah share pengajiaanya Indri

Unknown mengatakan...

Thanks Bermanfaat Artikelnya, Insya Allah Sukses Selalu. Silahkan Klik Tautan Dibawah Ini :
Toko Online HerbalKing Obat HerbalGudang Obat HerbalJual Obat HerbalJual HerbalJual Produk HerbalJual Herbal MurahHerbal BandungProduk HerbalHerbal HabbatsAozora Shop Onlinetoko onlineJual Baju AnakJual Baju BayiJual Baju DewasaJual Sepatu BayiJual Sepatu anak AnakJual Sepatu DewasaJual Perlengkapan BayiJual Perlengkapan Anak AnakJual Perlengkapan DewasaTupperwareTupperware MurahTupperware UpdateTupperware Bandung juaraJual TupperwareKatalog TupperwareJual Online TupperwareTupperware ResepTupperware katalog baruRaja Tupperware BandungCollection TupperwareMadu Anak SuperMadu Anak CerdasJual Madu Anak SuperPusat Jual Madu Anak SuperJual Madu SuperMadu Anak SuperJual Madu AnakToko Madu AnakAgen Madu Anak SuperDistributor Madu Anak Super

Posting Komentar

Sabar dalam bertindak, santun dalam berucap...