Selasa, 13 Juli 2010

Sedikit sharing…

Bismillah…

Malam Senin kemaren ada yang nonton acara Mario Teguh Golden Ways ga? Kalo masih ada yang belum nonton, ni saya mau sharing sedikit tentang apa yang bisa saya “tangkap” dari kata-kata super beliau pada episode kali ini.

Tema yang diangkat kemaren adalah “Berdamai dengan Masa Lalu”. Ketika seseorang mengingat masa lalu, pasti selalu menggunakan emosi dan perasaan. Selalu hanyut terbawa perasaan. Lalu bagaimana bila yang diingat di masa lalu itu adalah hal yang sedih? Tak mustahil seseorang akan sangat bersedih dan menangis.

Lalu bagaimana menyikapi masa lalu yang “kurang baik”? Ingatlah pengalamannya agar tidak terjatuh pada lubang yang sama untuk kesekian kalinya. Agar bisa lebih mawas diri lagi. Agar bisa menjadi lebih baik lagi. Dan jangan pernah mengingat bagian yang sakitnya.

Antara ingatan dan pengertian. Kebanyakan manusia menggunakan ingatannya untuk mempresentasikan suatu keadaan atau hal atau bahkan seseorang. Ketika seseorag melakukan kesalahan, maka akan timbul persepsi negatif terhadap orang tersebut. Walaupun mungkin kesalahnnya sepele, tapi akan selalu teringat sepanjang masa. Walaupun mungkin kedepannya orang tersebut tidak pernah mengulangi kesalahannya lagi. Tapi mau bagaimana lagi? Persepsi negatif telah terbentuk. Dikarenakan apa? Ya itu tadi, kebanyakan manusia menggunakan ingatannya untuk mempresentasikan sesuatu hal.

Berbeda halnya dengan ketika kita lebih menggunakan pengertian. Akan lebih bisa untuk menerima suatu keadaan. Bagaimanapun keadaannya, kita akan lebih bisa untuk mengerti. Dan citraan negatif pun akan sulit singgah di benak kita. Bila begitu, seluruh aspek kehidupan kita pun akan semakin menjadi positif karna cara berpikir kita yang positif.

“Jadilah yang terbaik hari ini untuk menjadi masa lalu yang indah bagi kehidupan masa depan kita nanti”

“Minimalisir dan kalo bisa hilagkan kata ‘tapi’ dan perbanyaklah berterimakasih”

Ada satu keadaan seseorang, dimana tidak akan ada yang bisa menolongnya untuk keluar dari keadaan tersebut, walaupun ia meminta pertolongan. Yaitu, ketika seseorang melakukan suatu kesalahan, tapi dia yakin yang dilakukannya itu adalah benar. Dan yang dijadikannya sebagai tolok ukur keyakinannya bahwa ia memang benar adalah dirinya sendiri, bukan bersumber dari aturan agama atau Tuhan.

Keadaan seperti tersebut di ataslah yang mana tiada satu orang pun yang bisa menolongnya. Karna walau bagaimanapun orang lain ingin menolong, dia tetap berpegang teguh pada keyakinannya dan merasa sudah benar. Padahal salah.

“…Lakum diinukum waliyadiin”

Inilah sedikit share dari saya. Mencoba berbagi dengan memakai bahasa sendiri. Semoga bisa membawa manfaat bagi semua. Amin^^

21 komentar:

Unknown mengatakan...

ijin mengamankan pertamax kang

“Minimalisir dan kalo bisa hilagkan kata ‘tapi’ dan perbanyaklah berterimakasih”


terimakasih kang

selamat pagi, selamat beraktifitas

Aryadevi mengatakan...

wah...suka nonton itu juga ya ? ^_^...

sangat menarik dan dapat dijadikan inspirasi Mba In...^_^

saya sendiri suka, juga acara Kick Andy, bagus tuh...

windflowers mengatakan...

memang penting untuk selalu bersyukur, agar segala rasa tetap menjadi indah, meski ada dalam kelam dan duka...have a great day...^_^

Nyayu Amibae mengatakan...

Kunjungan perdana dan berterima kasih atas postingnya yang penuh hikmah.. ^_^

Damar mengatakan...

Salam kenal dan salam silaturrahim. Menjadi orang pintar itu mudah, tetapi menjadi orang yang mengerti bukan pekerjaan yang gampang karena membutuhkan kematangan dan pembelajaran dari banyak hal.
Nasi posting sadaraku. Salam erat silaturrahim

elok langita mengatakan...

artikel yang menyejukkan.. salamukuwah yaaa ukhtie

bippi mengatakan...

wowww...sayang q kemarin gak nonton...tapi udah dapet rangkumannya disini...ckckck

Ummiega mengatakan...

Saya pernah dapat kasus yang sulit solusinya. Pernah bertemu dengan seseorang yang sudah merasa nyaman dengan prinsip hidupnya versi dia sendiri. Tapi, saya nilai prinsip tersebut sudah jauh dari norma rasional. Jadi perumpamaannya seseorang yang hidup dalam lingkungan yang tidak nyaman selama bertahun-tahun lalu disuruh pindah ke tempat nyaman, ternyata dia ga mau. Ini sungguh sulit, seseorang yang sudah nyaman dengan kebatilan disuruh pindah pada kebaikan, bukanlah mudah. Sampai saat ini terus mencari metode untuk kasus tersebut tentunya dengan pendekatan yang lebih ke hati. Saya juga sangat menyayangkan bila menonton acara siraman rohani di TV, lalu si penonton bertanya masalah pribadinya, lalu di jawab oleh sang pencerah dengan teorinya bahwa solusinya mudah, padahal dalam prakteknya tidaklah semudah itu. Wah, panjang juga mba Yuli... maaf ya...salam untuk keluarga...

Ananda Sivi mengatakan...

"Ada satu keadaan seseorang, dimana tidak akan ada yang bisa menolongnya untuk keluar dari keadaan tersebut, walaupun ia meminta pertolongan. Yaitu, ketika seseorang melakukan suatu kesalahan, tapi dia yakin yang dilakukannya itu adalah benar. Dan yang dijadikannya sebagai tolok ukur keyakinannya bahwa ia memang benar adalah dirinya sendiri, bukan bersumber dari aturan agama atau Tuhan."

bagian ini terkadang dilakukan tanpa kita sadari.. kita menuruti kehendak sendiri,
kazakillah mbak Indri buat artikelnya... :)

yuliani indri lestari mengatakan...

@abyumy :
kang??? kangkung???
cantik bgini dibilang kang *narsis mode:on*
bcanda sob.. mksh knjungannya

@aryadevi :
suka banget. soalnya stiap kata2 om mario sllu pnuh motivasi. super sekali. hehe...

@windflowers :
la'in syakartum la adzidannakum wala'in kafartum minna adzabi la syadid...

@ceritahujan :
sama2... sering2 aja neng kunjung sini :D

@pakies :
salam kenal dan salam silahturahim jg :)
stiap hal dan kjadian yg kita lalui semasa hdup ini lah yg mrupakan proses dari pmbelajaran itu sndiri. utk dpt lbh memahami dan mngerti, bukan sebaliknya (ingin difahami dan dimengerti)

trmksh kunjungan n komentnya :)

@elok :
ky embun aja sejuk :D

@bippi :
laen kali nonton sendiri ya. klo lgsung dnger dri om mario pasti lbh trmotivasi lgi. klo indri mah ngerangkum ulangnya mungkin ga begitu jelas *nyadar* :D

@ummiega :
mnrut indri begini ummi, kita brkewajiban utk sling nasehat menasehati didlm kebenaran dan kesabaran. tetapi tntu ada btsan2nya. ktika kita sudah mksimal ingin mnggerakkan seseorang ke arah yg lbh baik, tp dia ttp mrsa sdh nyman dgn keadaannya kita, mk kita tdk bisa brbuat byk. dan perlu kita ingat, hidayah itu datangnya dri Allah. manusia tdk bisa mmberikan hidayah kpd mnusia yg lainnya. jdi, bgmnpun usaha kita, bila Allah blm berkenan mmberikan hidayah dan ptunjuk kpd org tsb, maka hatinya tdk akan trbuka. namun, truslah mndoakannya. karna doa bisa mrubah qodar (lihat buku ad-da'wa ad dawa')

smoga Allah snantiasa memberi hidayah dan ptunjuk :)

alaiki wa'alaikumsalam ummi^^

@sivi :
maka dri itu, mintalah slalu ptunjuk pada Allah. krna hnya Allah lah sbaik2nya yg mmberi ptunjuk.

amin.. wa'iiyaki ukhti :)

Ferdinand mengatakan...

Aku nonton juga tuh...

yang ada suami Istri diajak naik dipangungnya bukan?

yang ditanya apa selama ini udah cukup ngasih perhatian? hhe... aku ketawa tuh nontonnya tapi pesannya mantabz banget tuh Mario Teguh... khususnya tentang Terima KAsih.....

slamn knal yach... aku Follow sekalian(DJ SIte).... Follow balik yach klo berkenan..thnx

Happy blogging N semangat!!

Ummiega mengatakan...

Terima kasih ukhti jawabannya, memang kita sadari bahwa kita sebagai manusia adalah saling mengingatkan, adapun bab hidayah adalah urusan Allah. Namun secara syareat kita dituntut maksimal dalam mengingatkan baik pada diri maupun lingkungan. Mengenai topik yg saya kemukakan, saya setuju dengan Sivi, "Ada satu keadaan seseorang, dimana tidak akan ada yang bisa menolongnya untuk keluar dari keadaan tersebut, walaupun ia meminta pertolongan. Yaitu, ketika seseorang melakukan suatu kesalahan, tapi dia yakin yang dilakukannya itu adalah benar. Dan yang dijadikannya sebagai tolok ukur keyakinannya bahwa ia memang benar adalah dirinya sendiri, bukan bersumber dari aturan agama atau Tuhan." Menghadapi kasus seperti ini kesabaran yang super sabar sangat dibutuhkan sekali, karena biasanya kita akan terpancing masuk ke cara berfikirnya. Akhirnya, berharap dengan nasehat yang kita beri akan ada jalan keluar, namun berujung malah ada masalah baru si penasehat dan yang dinasehati berada dalam wilayah yang sebaliknya...

irdina mengatakan...

info ini membantu, terutama aku hari ini :)

oiah, kalo sempet maiin ke blog aku ya teman, aku baru, yah.. jika berkemungkinan anda sempat, dengan senang hati saya juga menunggu di kotak follow...

terima kasih buat infonya :-)

Unknown mengatakan...

mampir mampir , aku mampir lagi sobat
_____________________________________________

maaf non, neng, mbak, ibu, tante, kirain wong lanang

hehehe

readhermind-dy mengatakan...

makasih sharingnya.. ak ga nonton yg ini..

Annur Shah mengatakan...

WOWOWOWOW NOnton apaan cieh? BIngung saya teh gak kenal sama marIo teguh ehhehhehhe....

sharing2 tkhnnz

Arjuna mengatakan...

salam kenal,, nice artikel,
thxs udah share,,,

langit's

saidiblogger mengatakan...

keren banget sharenya.. izin ngebaca..

septian mengatakan...

wah nice share, penuh makna :)

yuliani indri lestari mengatakan...

@ferdinand :
iya btul bgt yg itu... sy juga ktwa pas yg suami istri itu, ckckck... om mario teguh aja jg ikutan jd salah tingkah ngeliat tu sejoli :D

ok mksh.. sy follow back :)

@ummiega :
wa'iyyaki ummi.. smoga Allah mmberi kemudahan

@irdina :
ok.. insya Allah nti sy akan berkunjung n follow back.. mksh kunjungannya :)

@abyumy :
gapapa... yg pnting bsok2 jgn gtu lgi ya xixixi

@dy :
sama2

@catatan cahaya :
tak kenal, ya kenalan lah :)

@hdsence :
slm kenal jg :)

@saidi :
makasih. silahkan :)

@septian :
amin :)

munir ardi mengatakan...

wah ketinggalan deh kalau ngomong masalah Mario Teguh

Posting Komentar

Sabar dalam bertindak, santun dalam berucap...