Selasa, 27 Juli 2010

Titip rindu buat ayah…

Bismillah…

“Ayah, kenapa sih kok orang itu dari tadi marah-marah terus sama anaknya?”, tanya seorang bocah perempuan kepada ayahnya sambil menunjuk ke arah televisi. Sambil tersenyum sang ayah menjawab, “Orang itu sebenarnya tidak sedang memarahi anaknya, tapi sedang mencoba menyadarkan anaknya karna anaknya sudah berbuat kesalahan, yaitu tidak mendengarkan nasehat orang tua. Adek ga boleh gitu ya. Adek harus dengerin nasehat orang tua. Biar jadi anak yang sholehah dan kelak akan menjadi penghuni surga”.

Demikianlah sedikit petikan percakapan singkat antara seorang gadis kecil dengan ayahnya. Kenapa kali ini saya menyisipkan percakapan tersebut? Karna percakapan ini mengingatkan saya pada kehidupan saya yang dulu. Ketika saya masih kecil, saya pun pernah berada dalam posisi anak itu. Ketika ada hal yang tidak saya mengerti, saya selalu bertanya pada ayah. Bahkan hingga dewasa pun, saya masih sangat dekat dan akrab dengan ayah. Selalu berbagi cerita apa saja. Tertawa penuh canda bersama.

Ayah… bagaimana kabarmu? Apakah kau baik-baik saja? Sudah lama sekali kau tak berada di dekatku. Sudah lama sekali kau tak membagi ceritamu denganku. Sudah lama sekali pula kita tidak bepergian bersama ke pantai. Makan rajungan rebus. Melihat orang memancing. Minum air kelapa muda di tepi laut. Duduk-duduk  di jembatan menjelang matahari terbenam. Main ular tangga. Nonton film dan acara favorit bersama. Mengomentari setiap ada seseorang yang lewat di depan rumah dengan dandanan yang aneh, lalu kita pun tertawa bersama.

Ayah… apa yang sedang kau lakukan sekarang? Aku ingin sekali melihat senyummu lagi saat ini. Aku masih ingat ketika dulu aku mulai berbuat jahil menyembunyikan kacamatamu, maka kau akan mengejarku dan mencubitku, lalu memelukku dengan penuh kasih sayang. Ketika aku pertama kali bisa naik motor, kau pun tersenyum bangga. Pengajaranmu tidak sia-sia.

Ayah… Apakah kau masih ingat ketika aku menangis tertahan karna tidak jadi magang ke Malaysia karna ayah tidak punya uang untuk bekalku? Aku masih ingat waktu itu ayah pun sedih. Bahkan ada seberkas beningnya airmata yang tertahan di sudut matamu.

Ayah… apakah kau sedang tersenyum sekarang? Apakah kau tau sekarang aku sedang menulis tentangmu? Hari ini tepat sudah tiga tahun kita berpisah. Aku sangat merindukanmu ayah. Sangat amat merindukanmu. Aku ingin memelukmu saat ini. Mengapa kau begitu cepat meninggalkanku?

Aku takut ayah… Semakin hari, jelas wajahmu semakin memudar di ingatanku. Lukisan senyum di bibirmu semakin sulit untuk ku ingat karna telah lama sekali aku tak pernah melihatnya lagi. Sorot mata penuh kasih sayangmu semakin sulit kudalami. Aku takut suatu saat aku akan benar-benar tidak ingat lagi garis-garis wajahmu. Aku takut sang waktu akan merenggut dan menghapus detail tentangmu di benakku.

Ayah… masih sangat jelas di ingatanku dialog terakhir kita. Ketika itu kau sudah mengalami sakit yang sangat parah. Sehari sebelum kau berpulang. Kala itu kau meminta untuk tidur di kamarku agar aku bisa lebih dekat denganmu dan bisa total merawatmu yang sedang sakit parah. Tapi waktu itu, tiada sedikitpun terintas di benakku bahwa itu adalah saat-saat terakhirku bersamamu.

Kala itu kau minta aku untuk menolongmu bangkit dari posisi tidurmu, dan menolongmu untuk duduk di kursi sandar merah di samping ranjangku. Aku masih ingat jelas wajahmu kala itu. Masih saja senyum itu menghiasi wajahmu. Padahal kau tengah sakit parah. Aku malah menangis tersedu-sedu melihat keadaanmu waktu itu. Aku menangis melihat kau yang telah kepayahan untuk bergerak. Aku serasa bisa merasakan sakit yang sedang kau rasakan.

Masih sambil tersenyum, kau bertanya padaku, “uli kenapa nangis?”. Dan pertanyaanmu itu membuat jiwaku semakin menangis. Aku tak kuasa menjawabnya. Aku malah semakin menangis. Tak kuat rasanya menahan sesak di dada. Lalu kau kembali bertanya, “apa yang bisa bikin uli bahagia sekarang?”. Kali ini pun kau masih tetap tersenyum. Sambil terbata-bata menahan isak tangis, aku menjawab “Ayah harus sembuh. Hanya itu yang bisa bikin uli bahagia”. Dan kau hanya tersenyum mendengar jawabanku kala itu. Padahal aku menginginkan waktu itu kau bilang padaku, “Ya, ayah pasti akan sembuh sayang”. Tapi kata-kata itu tak pernah keluar dari mulutmu. Apa mungkin kau sudah tau bahwa kau memang tak akan pernah sembuh karna beberapa saat lagi kau akan dipanggil oleh Sang Pemilik Jiwa?

Kesedihanku kala itu sangat amat tak terhingga. Ketika nafas terakhirmu berhembus pun, kau meneteskan airmata di sudut matamu. Tangisku meledak. Aku sangat sakit dan terpukul atas kepergianmu. Aku benar-benar kehilangan. Aku benar-benar tidak siap. Aku tau, aku tidak boleh menangisi kepergianmu, tapi mana mungkin? Mana mungkin aku tidak menangis ditinggalkan orang yang paling dekat denganku?

Ayah… kuingin kau slalu ada di dekatku. Menjadi sahabat sejatiku. Aku sangat merindukanmu ayah,,, dengarkanlah suara hatiku ini. Muncullah di dalam mimpiku dengan senyuman dan pelukan kasih sayangmu. Karna kasih sayangmu selalu mengiringi tiap langkah hidupku hingga ku dewasa.

Ya Allah… sampaikan salam rinduku buat ayah. Jagalah ia di sisimu. Terangi pembaringan terakhirnya. Mudahkanlah hisabnya. Pertemukanlah aku kelak dengannya. Dan kumpulkanlah kami semua kelak di dalam surga firdausmu.

Ayah… aku akan selalu dan selalu merindukanmu…

Titip rindu buat ayah….

42 komentar:

Nyayu Amibae mengatakan...

Jangan bersedih sis.. insyaallah ayahmu tenang di sisi nya, kirim doa saja ya..... keep smile...

Ferdinand mengatakan...

Apa yach.. aku langsung Ng'blank klo ngomongin Ibu N Ayah hhe....yg pasti aku bangga punhya orang tua kaya mereka....

Oiya buat ayahmu y audah tenang dipangkuan Tuhan..... pasti beliau bangga ng'liat anaknya :)

Happy blogging n Semangat!!!

saidiblogger mengatakan...

Subhanallah, sungguh hati saya tergetar..

elok langita mengatakan...

semoga kerinduannya membawa berkah :D

rohmat (sabar) mengatakan...

hm.. jadi inget lagunya ebiet... cari ah.. di gudang.. mana ya? mana ya??...

Helman Story mengatakan...

kerinduan siapa sih ????

Aryadevi mengatakan...

tadi pagi sempat nyamperin di blog ini, sudah kasih pernyataan...tapi akses internetnya lelet jadi udah....nah sekarang kembali...setelah berbuka...sambil makan minum baca baca di Rumahnya Yulia...hehehe yulia nama gadis ini ^_^...salam manis mba...semanis kopi yang saya minum dan terimakasih untuk kunjungan rutinnya.

Unknown mengatakan...

semoga ayahnya diterima di sisi Allah ya mbak...
amin..

Ummiega mengatakan...

Jadi rindu ayah yang sudah tiada...

ariefborneo mengatakan...

Saya sangat terharu membaca postingan kali ini...saya cuma bisa bilang tetap berdoa buat ayah tercinta semoga tenang di sisi sang khaliq allah s.W.T

septian mengatakan...

wah bapakku lagi kerja di kalimantan, .kangen deh . .nice post :)

jasmine mengatakan...

aku tak pernah maerasakan punya ayah yg seutuhnya,bhkan aku tak pernah merindukannya

yuliani indri lestari mengatakan...

@nyayu :
amin... makasih ya sis :)

@ferdinand :
emang trlalu panjang kalo udah bicara dgn topik "ortu", trllu sakral.. amin makasih sob :)

@saidi :
kayak lg ada gempa aja "tergetar" :D

@elok :
insya Allah sis :)

@rohmat :
ntar klo dah ktemu, minta yah :)

@helman :
baca dulu yg bner ka'

@aryadevi :
yulia... tasmiahan dulu ah.... xixixi

@abyumy :
aminnn.... makasih doanya ya sobat :)

@ummiega :
sama um..

@arief :
makasih banyak sob... makasih atas saran dan doanya juga..

@septian :
kalimantan mna sob? kali aja dsni..

@jasmine :
#^^*@$%&* knpa gtu sob?

*****
4 all, thx banget yah atas smua masukannya ^___^

ibunyachusaeri♡candrasa mengatakan...

Terkadang kita baru merasa orang di dekat kita berarti setelah orang tesebut tidak ada...

Cepplux mengatakan...

tukaran link yuk ??
link sudah saya pasang di http://www.cepplux.blogspot.com....

please add link saya disini yaw ...
terimakasih ....

ditunggu kunjungan balik dan konfirmasinya ...

windflowers mengatakan...

aku dapat merasakan..saat2 kita merindukan orang yang tak dapat kita lihat lg selamanya...
semoga ayahnya mendapat tempat yang paling istimewa di sisiNya..amin..

Anonim mengatakan...

baca artikel ini jadi kangen rumah
gimana kabar ayah setelah sekian lama gak bertemu??
semoga beliau dalam keadaan sehat

Penulis Buku Kecil mengatakan...

sama mbak.. aku juga rindu dengan orang tuaku.. :'(
semoga mereka diampuni segala dosanya.. diterima amal perbuatannya dan dimaafkan segala Khilafnya.. Amin..

bippi mengatakan...

sungguh bahagia sang ayah mempunyai putri yg sangat merindukannya...

Yohan Wibisono mengatakan...

Salam Kenal dariku, nice artikel :D Sekalian mau bilang Met Puasa bagi yang puasa. Met sejahtera bagi yang gak njalanin. Semoga selamat & damai dimuka Bumi. Amin :D

MONOKROM mengatakan...

Saat memori masa lalu itu singgah, hanya ada dua kemungkinan yang bisa kita rasakan, indah atau sakit, atau bahkan keduanya. Salam yang mbak titipkan pada Sang Ilahi, seperti surat tanpa kertas dan pena, tapi surat dengan kata-kata atau seperti pesan suara.

gaelby mengatakan...

Sungguh mengharukan. Kita kebetulan lagi sama-sama merindukan sosok Ayah tercinta. Ayahku berpulang ke kharibaan-Nya sejak 15 thn yg lalu.
Semoga ayahandamu berada di tempat yg layak disisi-Nya, amiin Allahumma amiiin.

anbarry mengatakan...

aduh... baca ini jadi terharu...

Megan Fox mengatakan...

Selamat hari raya idul fitri 1431 H
oh ya, saya dah follow blog ini. Please follow balik ya..

salam kenal,
Bolehngeblog

iiN greeN mengatakan...

-- menyentuh bgt bacanya --

Anonim mengatakan...

siapa sih yang g rindu sama ayah meskipun beliau sudah berpulang ke rahmatulloh, apalagi dekat hari Raya begini,banyak kirim doa saja ding, dan ingatlah segala nasehatnya laksanakan dengan baik buat cambuk untuk tercapainya cita-cita,hasilnya laporkan padanya dalam doa di setiap sholatmu ,pasti dia bangga biasa seperti dulu .Dan jangan lupa jaga dirimu baik-baik

Anonim mengatakan...

kalau ingin menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan Bangsa ,jangan pernah lupakan wajah ayahmu,Kalau ingin jadi wanita sempurna jangan lupakan wajah ayahmu,kalau ingin jadi istri bahagia ingatlah ayahmu,kalau ingin jadi ibu sejati ingatlah ayahmu....Karena ayah itu orang yang paling berjasa menjadikan seorang anak perempuan mengenali jati dirinya.

Anonim mengatakan...

tanpa kata ayah mengetahui isi hati kita....di matanya kita selalu jujur apa adanya,aku takut padamu karena kesabaranmu ,melatih agar aku menjadi seorang yang penuh kasih sayang pada sesama,gemetar tubuhku karena pengertianmu,mengajarku menjadi orang yang bijaksana.Bahagia hari-hariku meniti masa depan karena kutahu kau selalu sebut namaku.

Anonim mengatakan...

Ayah, kuharap kau damai dalam tidur panjangmu,Jangan khwatirkan diri ini,biarlah aku ayunkan langkahku sendiri,Semoga kau bahagia karena telah berhasil mengantarku ke dunia lepas ,tanpa melupakan semua nasehatmu di petang itu Jadikanlah ilmu sebagai pedoman agar dapat bertemu dengan Kekasihmu ,ayah sekarang baru kusadari ....itukah sebabnya kata ibuku selalu kau bacakan ayat-ayat suci Al Quran dengan lembut ditelingaku.Subhanalloh ....ketika aku masih bayi.Dan tahukah Ayah pantaslah hati ini selalu rinduuuuu dan itukah yang kau maksud Kekasih yang sejati???????

Megan Fox mengatakan...

hai...

saya sudah follow blog ini (namanya : dangsulaeman), follow balik blog saya ya...
trims,

Bolehngeblog

filomispico mengatakan...

hiks.. indah banget tulisannya.. makasi ya udah diingetin..
btw mampir di blog saya yah.. :)

therainprince mengatakan...

Adooeee.....
Adun sampe nagis bacanya...
sabar ya adoe...
Semua adalah yang terbaik yang diberikan oleh Allah kepada kita...
kita harus menerimanya dengan ikhlas...
Allah punya rencana yang tebaik untuk kita...

Nanda Catering mengatakan...

Subhanallah......membaca tulisan ini membuat saya terharu, saya jadi teringat Alm.Ayahandaku yang sudah mendahului ...Terus berkarya dengan menyisipkan kebaikan dan inspirasi positif.Wassalam

http://nandacatering.blogspot.com

IYO mengatakan...

sediiih.. makasih mbak, postingannya bikin saya mau menghargai setiap keputusan ayah saya :') yang tabah ya mbak^^

Kalipare Com mengatakan...

Artikelnya benar2 bagus. Terimakasih, saya telah menikmati membacanya. salam...

Anonim mengatakan...

Hari ini sosok yang kukenal,meskipun tidak secara langsung dalam kehidupan nyataku telah berpulang ke rahmatulloh ,selamat jalan sahabat dan wakil rakyat yang baik alm.Aji Massaid, kulihat pada dirimu sosok yang sangat penyayang pada keluarga dan sahabatmu,jiwa pengabdianmu sungguh setiap wanita ingin memiliki seorang ayah atau suami sepertimu.

nursingstikes mengatakan...

Titip rindu buat ayah…
good blog and useful information, visit behind nursingstikes, stikeshealthnurse, http://stikeshealthnurse.blogspot.com
video: http://www.ziddu.com/download/9459224/CIRCUMCISION.flv.html
photo: http://www.ziddu.com/download/9598338/circ00.jpg.html
facebook: http://apps.facebook.com/easycash-usd/?refid=100001041095779&ref=link

Masmomat mengatakan...

sebuah cerita yang menarik...
dan sangat menyentuh hati ...


lam kenal dari seorang bapak seorang anak gadis... Masmomat
http://masmomat.blogspot.com

bahan ajar mengatakan...

sahabat,meskipun terlambat berkunjung, sayang sangat tertarik tentang ceritamu sahabat, saya perna mengalami hal yang sama sepertimu sahaat, pesan buat semua selagi kedua orang tuamu masih ada disampingmu, sayangilah mereka, bahagiakanlah mereka....cintailah mereka .... ibu... aku rindu padamu ibu, ibu maafkan anakmu bu ... ibu ......

nashrul mengatakan...

ibu telah lama meninggalkanku,, membaca tulisan ini, aku jdi teringat ayah di desa.. aku kangen padanya,,,,
tulisanmu menyentuh mbak..
salam kenal ya

Unknown mengatakan...

Thanks Bermanfaat Artikelnya, Insya Allah Sukses Selalu. Silahkan Klik Tautan Dibawah Ini :
Toko Online HerbalKing Obat HerbalGudang Obat HerbalJual Obat HerbalJual HerbalJual Produk HerbalJual Herbal MurahHerbal BandungProduk HerbalHerbal HabbatsAozora Shop Onlinetoko onlineJual Baju AnakJual Baju BayiJual Baju DewasaJual Sepatu BayiJual Sepatu anak AnakJual Sepatu DewasaJual Perlengkapan BayiJual Perlengkapan Anak AnakJual Perlengkapan DewasaTupperwareTupperware MurahTupperware UpdateTupperware Bandung juaraJual TupperwareKatalog TupperwareJual Online TupperwareTupperware ResepTupperware katalog baruRaja Tupperware BandungCollection TupperwareMadu Anak SuperMadu Anak CerdasJual Madu Anak SuperPusat Jual Madu Anak SuperJual Madu SuperMadu Anak SuperJual Madu AnakToko Madu AnakAgen Madu Anak SuperDistributor Madu Anak Super

Unknown mengatakan...

Masya Allah umiiii,,akhirnya ketemu juga 🤩😍

Posting Komentar

Sabar dalam bertindak, santun dalam berucap...