Disiplin. Satu kata yang memiliki makna yang sangat luas. Terkadang satu kata itu terdengar begitu menakutkan. Di sekolah-sekolah, di kantor-kantor, dan bahkan disemua tempat.
Di sekolah misalnya, guru-guru yang terkenal memiliki tingkat disiplin tinggi biasanya mendapat julukan “Guru Killer” dari murid-muridnya -pengalaman pribadi :D-. Di kantor-kantor juga tidak jauh berbeda. Sudah menjadi rahasia umum bila ada karyawan yang menjuluki si bos dengan sebutan “Bos Killer”, mungkin saking disiplinnya si bos makanya si anak buah ngasih penghargaan berupa julukan begitu. Ckckck…
Terkadang sikap disiplin dihubungkan dengan sikap otoriter, diktator dlsbg. Padahal maknanya sangat berbeda. Dan julukan-julukan “Killer” tersebut diatas lahir karena pemahaman yang salah tadi. Disiplin disama artikan dengan diktator ataupun otoriter. Inti dari pemahaman yang salah ini bisa digambarkan dengan satu kata yaitu Kejam. Jauh sekali bukan? Padahal disiplin itu sendiri bermakna, taat pada peraturan dan system yang telah ditetapkan, bukan berarti kejam.
Alhasil dari pemahaman yang salah ini, sosok guru dan atasan (bos) tidak lagi disegani dan dihormati, melainkan ditakuti. Padahal gambarannya ketika Si A menakuti Si B, itu hanya berlaku pada saat Si B berada di hadapan Si A. Tetapi di belakang, Si A bisa saja mengejek-ngejek Si B seenaknya. Karena yang ada adalah rasa takut, bukannya segan. Karena bila Si A segan terhadap Si B, di depan atau di belakang Si B pun, Si A tetap saja menyegani Si B, tetap menghormatinya.
Sekarang pertanyaan begini, apakah disiplin itu merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk diterapkan? Khususnya kepada diri kita pribadi terlebih dahulu. Disiplin dalam segala hal tentunya. Karena bila kita sudah terbiasa untuk disiplin, kita gak akan kaget lagi dengan orang lain yang memiliki disiplin yang tinggi. Kita juga gak akan kaget dengan peraturan-peraturan yang diterapkan dimanapun, kapan pun, oleh siapa pun, yang mana peraturan itu harus dipatuhi.
Jadi, sekarang yang harus kita lakukan adalah, menerapkan disiplin pada diri sendiri terlebih dahulu. Bila itu sudah sukses, maka selanjutnya kita bisa membiasakan disiplin itu di kalangan keluarga, masyarakat, dan alhamdulillah banget kalo suatu saat negara dan bangsa kita tercinta ini bisa menjadi Bangsa yang memiliki Disiplin Tinggi. Amiinn…